Markas Polisi Paraguay Dibobol Maling, 42 Senapan Dicuri dan Diganti dengan Mainan

Sebanyak 42 senjata api dilaporkan hilang dicuri dari markas besar polisi nasional Paraguay.

oleh Afra Augesti diperbarui 29 Agu 2018, 11:31 WIB
Ilustrasi Foto Penembakan (iStockphoto)

Liputan6.com, Asuncion - Sebanyak 42 senapan api (senpi) telah dicuri dari markas besar Departemen Pertahanan dan Amunisi Polisi Nasional (Department of Armaments and Munitions of the National Police) di Kilometer 21 of Route 1 Mcal, Capiata, Paraguay. Konyolnya, untuk mengelabui polisi, pencuri menggantinya dengan mainan.

Media lokal, ABC Color, pertama kali memberitakan kasus itu pada Jumat, 24 Agustus 2018. Menurut laporan polisi, penyelidikan telah dilakukan sejak Selasa, 28 Agustus. Mereka mengatakan, senapan tipe FN FAL asal Brasil, telah diganti dengan replika plastik dan kayu.

Kepala Department of Armaments and Munitions of the National Police, Benjamin Segovia, mengungkapkan bahwa ketika petugas sedang mengecek gudang senjata, mereka menemukan kejanggalan dan perbedaan pada detail senpi yang tercantum dalam daftar.

Petugas lalu meminta bantuan dari teknisi kepolisian. Setelah diperiksa ulang oleh Direktorat urusan Alat (Directorate of War Material), pihak ini menyimpulkan bahwa senjata asli telah dicuri dan diganti dengan mainan. Demikian seperti dikutip dari Gizmodo, Rabu (29/8/2018).

Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Paraguay Juan Ernesto Villamayor menegaskan bahwa kasus itu adalah "tindakan kriminal yang sangat serius."

Adapun menurut laporan NPR, selain 42 senjata FN FAL, pencuri juga menggasak 90 pistol.

Menurut BBC, jual-beli senapan api di pasar gelap di Paraguay sedang marak terjadi, bahkan sudah berjalan lebih dari satu tahun yang lalu.

Para pemasok senjata api ilegal menjualnya hingga 10 ribu dolar Amerika Serikat (Rp 146,4 juta). Adapun para pelaku yang membobol mabes Department of Armaments and Munitions of the National Police diyakini telah menyelundupkan hasil curian ke Argentina dan Brasil.

Sebuah laporan yang dikeluarkan pada awal tahun ini menyebut, Paraguay dan Amerika Serikat adalah dua sumber terbesar penyedia senjata asing ilegal bagi Brasil.

Petugas yang bertanggung jawab atas fasilitas tempat senjata disimpan pertama kali bertugas pada Januari. Selain itu, menurut ABC Color, dia mengakui tidak secara pribadi meninjau daftar inventaris yang diajukan kepadanya oleh bawahan. Dia kini telah dibebaskan dari tugas.

 

* Update Terkini Jadwal Asian Games 2018, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Asian Games 2018 dengan lihat di Sini

 

saksikan video pilihan berikut ini:


Senjata Api Tiga Dimensi Segera Dicetak dan Dijual Untuk Umum di AS

Pistol 3D yang komponennya sedang dibuat. (Robert Macpherson / AFP )

Berbicara terkait penyedia senjata api terbesar di benua Amerika, Negeri Paman Sam baru-baru ini disorot karena Donald Trump masih mempertimbangkan apakah senpi 3D bisa dijual bebas di umum. 

Namun di satu sisi, dalam sebuah cuitannya terlihat bahwa presiden Amerika Serikat ke-45 itu terkesan menentang peredaran senjata cetak 3D di pasaran. Hal ini memantik kebingungan warganet dan sejumlah pengamat politik.

Atau dengan kata lain, "Saya menantikan 3-D Plastic Guns dijual ke publik," kata Trump melalui akunnya @realDonaldTrump. "Sudah berdiskusi dengan (National Rifle Association atau Asosiasi Senapan Nasional), sepertinya tidak ada masalah!"

Perusahaan Defense Distributed (organisasi online pengembang berkas senjata api digital, disebut juga "senjata wiki", yang dapat diunduh dari internet dan digunakan dalam pencetakan 3D atau aplikasi CNC atau Computer Numerical Control) mengatakan akan kembali membuat blueprint (cetak biru) untuk senjata cetak yang disediakan di situsnya mulai Rabu, menyusul keputusan perundingan yang dilakukan oleh pengadilan dengan pemerintah AS.

Keputusan akhir pengadilan pada Juni lalu menetapkan, pemerintahan Donald Trump mengizinkan perancang blueprint dari perangkat lunak pistol plastik, Cody Wilson, untuk membagikan instruksi manual penggunaan senjata ini secara online. Defense Distributed, perusahaan tempat Wilson bekerja, mengatakan akan memulainya pada 1 Agustus.

Tetapi karena blueprint tersebut telah diunggah sebelumnya, pejabat setempat mengklaim lebih dari 1.000 orang telah mengunduh instruksinya.

Pengawas kontrol senjata memperingatkan keputusan pengadilan dan pemerintahan Donald Trump akan mempermudah orang untuk mengakses senjata api ilegal. Sedangkan para politisi sedang berupaya melarang penggunaan senpi cetak di kota dan negara bagian.

Pada hari Senin, 21 jaksa negara bagian mengirim surat kepada Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, dan Jaksa Agung Jeff Sessions. Mereka mendesak Pompeo dan Sessions untuk membatalkan keputusan pengadilan tersebut.

"Selain membantu teroris dan penjahat transnasional, aturan yang diusulkan itu akan membuka jalan bagi mereka yang dilarang berada di negara ini oleh hukum federal dan negara bagian," tulis kedua puluh satu jaksa tersebut, seperti dikutip dari The Guardian, Rabu 1 Agustus 2018.

NRA Tidak Heboh

Kendati demikian, pihak NRA belum terlalu vokal untuk membahas masalah senjata cetak, meski minggu lalu mereka telah mengeluarkan dukungan melalui juru bicaranya, Dana Loesch.

NRATV mentweet ulang sebuah video yang diunggah Loesch. Dalam rekaman itu, Loesch tampak mengejek Partai Demokrat karena mencoba membatasi ketersediaan senjata cetak.

"Mencoba untuk membatasi ketersediaan senjata cetak tidak benarkan, sama seperti mencoba mengurangi kapasitas majalah," kata Loesch. "Anda hanya memerlukan keterampilan sederhana untuk melakukannya di garasi mobil."

Sebelumnya, Departemen Luar Negeri pernah memerintahkan Cody Wilson untuk menghentikan rencana penyebaran blueprint secara online pada 2013, dengan mengutip hukum pengendalian senjata internasional.

Seolah tak terima dengan pernyataan deplu, Wilson lalu mengajukan gugatan terhadap lembaga tersebut pada tahun 2015.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya