Liputan6.com, Jakarta Sirkuit Silverstone merupakan lintasan bersejarah di kejuaraan grand prix balap motor. Namun semua penilaian itu hilang lantaran pihak penyelenggara tidak mampu memastikan keselamatan pembalap saat hujan lebat mengguyur lintasan sepanjang 5,8 km tersebut.
Pada Minggu (26/8), suasana di paddock tim peserta balap tegang setelah hujan lebat mengguyur Sirkuit Silverstone pasca para sirkus MotoGP menjalani sesi pemanasan. Setelah menunggu beberapa jam, Direktur Balap Mike Webb akhirnya memutuskan untuk membatalkan balapan di GP Inggris.
Baca Juga
Advertisement
Pembatalan balapan di GP Inggris mendapat sorotan tajam dari legenda balap motor Giacomo Agostini. Dikatakan, pihak penyelenggara telah merusak stempel Sirkuit Silverstone sebagai lintasan bersejarah di kalender grand prix balap motor.
"Begitulah. Silverstone adalah trek bersejarah, mereka (pihak penyelenggara) tidak bisa membuat kesan buruk semacam ini," tegas Agostini dikutip dari GPOne, Rabu (29/8/2018).
Agostini lantas menunjuk perusahaan yang telah menerima tender dalam pengaspalan Sirkuit Silverstone. Menurutnya, perusahaan itu tidak benar-benar melapisi jalan dengan benar itu adalah salahnya.
* Update Terkini Jadwal Asian Games 2018, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Asian Games 2018 dengan lihat di Sini
Apreseasi Keputusan Direktur Balap
Tapi Agostini tetap mengapresiasi langkah Webb yang memutuskan pembatalan setelah melakukan pertemuan dengan IRTA, FIM, Dorna Sports, tim, dan sebagian pembalap.
"Keputusan untuk tidak balapan adalah benar, tidak lagi seperti tahun sebelumnya karena mereka kini lebih memerhatikan keselamatan. Memang demikian lantaran trek tidak cocok untuk balapan," cetus Agostini.
"Keputusan untuk tidak membalap dicapai dengan suara mayoritas, jadi itu adalah hal yang benar untuk dilakukan. Tentu saja ada yang tidak sependapat karena mereka merasa kuat dalam kondisi basah atau mereka yang mungkin lebih suka balapan tanpa memerhatikan keselamatan.
"Bagaimanapun, setelah enam jam menunggu, ketegangan mulai tinggi. Pebalap tidak tahu apa atau kapan mereka akan balapan. Itu membuat mereka tertekan. Suhu turun, ban dingin, dan sulit mencapai suhu ideal ban. Mereka melakukan keputusan bagus untuk tidak balapan," imbuh Agostini.
(David Permana)
Saksikan juga video menarik di bawah ini:
Advertisement