Liputan6.com, Jakarta - Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) mencatat, angka kematian jemaah haji Indonesia pada 2018 ini jauh menurun drastis bila dibandingkan tahun lalu.
Berdasarkan data Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) terakhir, terdapat 188 orang jemaah haji Indonesia yang tutup usia. Sedangkan 2017 lalu, jumlah jemaah wafat mencapai 657 orang.
Advertisement
"Seleksi di Tanah Air membuahkan hasil," kata Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Makkah, Endang Jumali di Syisyah, seperti dikutip dari www.haji.kemenag.go.id, Rabu (29/8/2018).
Dia mengatakan, berdasarkan data Siskohat, jemaah haji 2018 ini didominasi oleh orang lanjut usia. Menurut Endang, sebanyak 54.132 orang berumur 41-50 tahun, 71.871 orang berusia 51-60 tahun, dan yang berusia 61-70 tahun mencapai 41.534.
Pihaknya bersyukur mayoritas jemaah haji dapat kembali ke kampung halaman dengan keadaan sehat. Kelak mereka akan berdakwah di masyarakat menyebarluaskan semangat haji yang inspiratif.
Sementara itu, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, sejak jauh hari pihaknya berikhtiar untuk lebih ketat menyeleksi masyarakat yang akan berangkat ke haji.
"Khususnya yang berisiko tinggi atau risti agar memenuhi istitha'ah," ucap Lukman.
* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Peran Petugas Haji
Tak hanya itu, Lukman menilai, penurunan angka kematian juga tak lepas dari peranan petugas haji yang tak henti bekerja, sehingga jemaah haji terlayani.
Petugas kesehatan, kata dia, selalu memberikan penyuluhan kepada jemaah haji. Tamu Allah diarahkan untuk menjalani pola hidup sehat dan mengonsumsi makanan yang higienis dan terjaga kualitasnya.
Pihaknya akan mempertahankan ikhtiar tersebut, sehingga pelaksanaan haji tahun depan menjadi lebih baik. Istitha’ah kesehatan menurutnya adalah awal keberhasilan penyelenggaraan haji.
Senada dengan Lukman, Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Dirjen PHU) Nizar mengatakan, masa kritis haji sudah dilalui, yaitu Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina). Hingga saat ini tidak ada insiden berarti.
Pihaknya berterima kasih kepada semua pihak yang mendukung dan mengapresiasi penyelenggaraan haji sehingga jemaah dapat memenuhi kewajibannya yang dilaksanakan sekali seumur hidup.
"Mohon doanya agar semua jemaah dapat kembali ke Tanah Air dengan selamat dan mereka dapat berkontribusi bagi pembangunan bangsa. Insya Allah mereka menjadi haji mabrur," kata Nizar.
Advertisement