Liputan6.com, Jakarta PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI) berencana membangun pembangkit listrik dari kulit padi di Sumatera Selatan (Sumsel). Perusahaan akan menjadi yang pertama membangun pembangkit listrik tenaga sekam padi di Indonesia.
"Kebutuhan listriknya ini 3 megawatt, tapi yang kita pakai 2,5 megawatt saja untuk kebutuhan listrik kita sendiri," ujar Investor Relation Buyung Poetra Sembada Dion Surijata usai Paparan Publik di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (29/8/2018).
Advertisement
Dion menambahkan, pembangunan pembangkit listrik tenaga sekam padi ini telah berjalan 50 persen. "Aksesnya ini nanti kita jual ke PLN tapi masih belum tahu persenan-nya. Tapi perkembanganya sudah 50 persen," dia menambahkan.
Dia menyebutkan, perusahaan menargetkan pembangkit listrik tenaga sekam padi dapat selesai di awal 2019. "Paling selesai awal tahun depan, Marer atau April 2019. Thailand, India, Filipina mereka sudah punya, cuma Indonesia yang belum," ungkapnya.
Limbah sekam padi ini, Dion melanjutkan, akan dioptimalkan perseroan mengingat biasanya hanya dijual ke pabrik semen dan baja di pulau Jawa.
"Di Sumatera pabrik semen nggak ambil sekam padi karena batu bara murah. Jadi ini akan jadi terobosan baru, kita berharap ini akan berhasil. Kebutuhan sekitar 100 ton untuk 3 megawatt ini," ungkap dia.
* Update Terkini Jadwal Asian Games 2018, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Asian Games 2018 dengan lihat di Sini
Tonton Video Menarik Ini
Menteri BUMN Harap Pembangkit Listrik Pakai Bahan Bakar Sawit di Papua
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno mengarahkan, PT PLN (persero) mencari sumber energi alternatif untuk melistriki wilayah Papua dengan cepat. Salah satunya memakai minyak kelapa sawit.
Rini mengatakan telah berbicara dengan Direktur Perencanaan Koorporat PLN Syofvi Felienty Roekman, ada mesin pembangkit yang menggunakan bahan bakar 100 persen minyak sawit.
"Tadi bicara dengan Bu Syofvi ada 100 persen mesin pakai minyak kelapa sawit," kata Rini, di Jayapura, Papua, seperti ditulis Sabtu (25/8/2018).
Rini mengungkapkan, saat dirinya akan mendarat di Papua, terlihat hamparan kebun kelapa sawit. Dia pun berharap sumber daya alam tersebut bisa dimanfaatkan untuk sebagai sumber bahan bakar pembangkit listrik.
Baca Juga
"Saya lihat tadi dari atas banyak kebun kelapa sawit semoga bisa termanfaatkan," tutur dia.
Rini menuturkan, dengan menggunakan sumber energi sesuai dengan potensi di wilayah, diharapkan Papua bisa lebih cepat terlistriki. "Sehingga bisa cepat melistriki Papua ini," ujar dia.
Sementara itu, Direktur Bisnis Regional PLN Maluku Papua, Ahmad Rofik mengatakan, dalam meningkatkan aksebilitas dan meningkatkan penyebaran kelistrikan, PLN terus bangun infrastruktur ketenagalistrikan di daerah timur.
Saat ini rasio elektrifikasi di Papua masih rendah, yaitu 44,85 persen dengan jumlah pelanggan 355.558.
"Saat ini kondisi daya mampu di atas beban puncak, dengan geografis beragam maka rasio elektrifikasi masih rendah," ujar Ahmad.
Advertisement