Liputan6.com, Jakarta Hari terakhir cabang olahraga bela diri kurash Asian Games 2018 memperebutkan dua medali emas mulai siang hingga malam hari ini, Kamis (30/8/2018).
Laga yang digelar di Jakarta Convention Centre (JCC) Assembly Hall, Jakarta, tersebut, akan mempertandingkan dua kelas, yakni kelas -78 kg putri dan +90 kg putra.
Baca Juga
Advertisement
Di kelas -78 kg putri, Indonesia akan menurunkan Szalsza Maulida dan Marcelina, sementara di kelas +90 putra Putu Adesta Wiradamungga dan Muhammad Dhifa Alfais.
Hingga hari kedua kemarin, Rabu (29/8/2018), kontingen Uzbekistan masih memimpin perolehan medali dengan 4 emas, 1 perak, dan 4 perunggu. Di tempat kedua Iran memperoleh 1 emas, 1 perak dan 2 perunggu, serta tempat ketiga India dengan 1 perak dan 1 perunggu.
Sementara Indonesia masih mengoleksi 1 perunggu yang diraih melalui Najmu Khasani Shifa dari kelas -63 kg putri.
* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.
Tambah Medali
Pada hari terakhir, Indonesia berharap masih dapat menambah pundi-pundi medali dari empat atlet yang turun hari ini untuk melengkapi raihan perunggu yang telah diraih pada hari sebelumnya.
"Kami berharap pada hari terakhir masih bisa menambah medali, meski tidak mudah, mengingat negara lain juga memiliki tekad yang sama," kata pelatih kurash Indonesia, Deni Zulpendri.
Cabang olahraga bela diri kurash berasal dari Uzbekistan dan sudah cukup lama berkembang di kawasan Asia Tengah, khususnya di negara-negara pecahan Uni Soviet, seperti Uzbekistan, Turkmenistan, Tajikistan, Kyrgistan, dan Kazakhstan.
Di Indonesia, olahraga yang memiliki kesamaan dengan judo tersebut, baru diperkenalkan pada 2015 dan terus berkembang hingga kini yang sudah memiliki induk organisasi di 15 provinsi di Tanah Air. (Ant)
Advertisement