Indonesia Berpeluang Tambah Emas di Cabor Kurash Asian Games 2018

Ada dua medali emas kurash Asian Games 2018 yang bisa direbut atlet Indonesia hari ini.

oleh Thomas diperbarui 30 Agu 2018, 11:15 WIB
Pekerja menyelesaikan pemasangan logo Asian Games 2018 di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Rabu (16/8). Jelang peluncuran hitung mundur Asian Games 2018 pemasangan karakter cabang olahraga dipercepat. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta Hari terakhir cabang olahraga bela diri kurash Asian Games  2018 memperebutkan dua medali emas mulai siang hingga malam hari ini, Kamis (30/8/2018).

Laga yang digelar di Jakarta Convention Centre (JCC) Assembly Hall, Jakarta, tersebut, akan mempertandingkan dua kelas, yakni kelas -78 kg putri dan +90 kg putra. 

Di kelas -78 kg putri, Indonesia akan menurunkan Szalsza Maulida dan Marcelina, sementara di kelas +90 putra Putu Adesta Wiradamungga dan Muhammad Dhifa Alfais.

Hingga hari kedua kemarin, Rabu (29/8/2018), kontingen Uzbekistan masih memimpin perolehan medali dengan 4 emas, 1 perak, dan 4 perunggu. Di tempat kedua Iran memperoleh 1 emas, 1 perak dan 2 perunggu, serta tempat ketiga India dengan 1 perak dan 1 perunggu.

Sementara Indonesia masih mengoleksi 1 perunggu yang diraih melalui Najmu Khasani Shifa dari kelas -63 kg putri.

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.


Tambah Medali

Apa seruan Presiden Jokowi bagi rakyat Indonesia untuk menyongsong kemenangan di Asian Games 2018?

Pada hari terakhir, Indonesia berharap masih dapat menambah pundi-pundi medali dari empat atlet yang turun hari ini untuk melengkapi raihan perunggu yang telah diraih pada hari sebelumnya.

"Kami berharap pada hari terakhir masih bisa menambah medali, meski tidak mudah, mengingat negara lain juga memiliki tekad yang sama," kata pelatih kurash Indonesia, Deni Zulpendri.

Cabang olahraga bela diri kurash berasal dari Uzbekistan dan sudah cukup lama berkembang di kawasan Asia Tengah, khususnya di negara-negara pecahan Uni Soviet, seperti Uzbekistan, Turkmenistan, Tajikistan, Kyrgistan, dan Kazakhstan.

Di Indonesia, olahraga yang memiliki kesamaan dengan judo tersebut, baru diperkenalkan pada 2015 dan terus berkembang hingga kini yang sudah memiliki induk organisasi di 15 provinsi di Tanah Air. (Ant)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya