Liputan6.com, Cimahi - Anthony Sinisuka Ginting kembali membuat dunia bulu tangkis tercengang. Ginting, begitu ia akrab disapa, lagi-lagi membuat gebrakan dengan membungkam Chen Long, peraih emas Olimpiade asal China di gelaran Asian Games 2018.
Pada pertandingan nomor perorangan, Ginting juga berhasil menumbangkan Kento Momota, Juara Dunia 2018 asal Jepang yang kembali bersinar sepanjang tahun ini. Langkahnya memang terhenti di tangan pemain Chinese Taipei, Chou Tien Chen, pada babak semifinal, tapi Ginting telanjur memikat hati.
Baca Juga
Advertisement
Karakternya yang pendiam, tapi garang di lapangan berhasil mencuri perhatian. Pemain peringkat 12 dunia itu memiliki kelebihan dalam pergerakannya yang super cepat.
Dalam wawancara sekitar dua tahun lalu, Ginting di antara dua sahabatnya Jonatan Christie dan Ihsan Maulana Mustofa, dikenal paling pendiam. Seperti dilansir Antara, pemain kelahiran Cimahi, 20 Oktober 1996 itu hanya tersenyum sampai-sampai dijuluki "sok kalem" oleh teman-temannya.
Putra Karo yang lahir di Cimahi, Jawa Barat itu, bahkan dijuluki sebagai Mr No Comment di keluarganya. "Pendiam. Dia Mr No Comment, sakit pun diam," ujar ibunya Ginting, Lucia Sriati, beberapa waktu lalu saat menonton putranya bertarung melawan Kento Momota.
Ayah Ginting, Edison Ginting, juga mengatakan hal yang sama.
"Sewaktu kecil keluarga menjulukinya sebagai Mr. No Comment," tulis dia dalam sebuah unggahan komentar di Instagram.
* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.
Tantangan Ginting
Kini, nama Anthony Sinisuka Ginting semakin dikenal masyarakat. Tak hanya di kalangan pencinta bulu tangkis, berkat aksi heroik Anthony di laga final beregu putra Asian Games 2018 dan perjuangannya di nomor tunggal putra ternyata membuat masyarakat Indonesia bangga padanya. Namun, Ginting belum akan berhenti.
"Tantangan buat saya, bisa enggak saya tampil konsistennya seperti Kento. Saya yakin sekali untuk ke depannya, saya enggak mau cuma di Asian Games bisa main bagus dan mengalahkan pemain top. Kento (Momota) baru bisa saya kalahkan lagi di Asian Games, setelah berapa lama, karena persaingan di tunggal putra itu ketat. Semua bisa menang, bisa kalah," ujarnya.
Ginting mengaku tidak menyangka atas perhatian masyarakat yang begitu besar padanya.
"Saya enggak menyangka, enggak tahu kenapa responsnya luar biasa. Saya berterima kasih atas dukungan masyarakat Indonesia kepada saya," kata Ginting.
Ia mengungkapkan, motivasi besarnya tampil habis-habisan karena bermain sebagai tuan rumah. "Orang di sekitar saya kasih motiovasi, kapan lagi ada kesempatan ini? Kemungkinan 50 tahun lagi mungkin jadi tuan rumah lagi. Ini yang jadi motivasi besar di Asian Games kali ini," kata Ginting yang menjalani persiapan total sebelum Asian Games.
Simak video menarik berikut ini:
Advertisement