Liputan6.com, Manado Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado menyelenggarakan latihan Penanggulangan Keadaan Darurat (PKD), Rabu (29/8/2018). Latihan ini bertujuan meningkatkan kesiagaan personel dan fasilitas dalam menyambut para pengguna jasa bandar udara, khususnya para wisatawan lokal dan mancanegara.
Rangkaian latihan PKD ke-97 ini mencakup simulasi kebakaran gedung (fire building exercise), kecelakaan pesawat (aircfraft accident exercise), serta ancaman keamanan di bandara yang mencakup penanganan huru-hara atau demonstrasi di area bandara (security exercise).
Advertisement
Latihan atau simulasi tersebut dirancang mendekati keadaan yang sebenarnya dan secara langsung dipimpin oleh General Manager Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi selaku ketua dari Airport Emergency Committe (AEC).
Adapun skenario penanganan kecelakaan pesawat yang dilakukan adalah Manguni Air--maskapai fiktif--mengalami pecah ban pada saat take off dari landas pacu 36 sehingga sehingga menyebabkan pesawat keluar landasan dan terhempas hingga ujung runway 18. Suasana simulasi pun dirancang sedemikian rupa seperti kondisi nyata, terdapat korban jiwa, korban luka, dan api. Penanganannya sesuai dengan pedoman yang tertuang di dalam Airport Emergency Plan (AEP) Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi Manado.
“Secara berkala, PT Angkasa Pura I (Persero) melaksanakan kegiatan simulasi PKD untuk menguji kecepatan dan ketepatan implementasi penanganan krisis sesuai dengan Dokumen Penanggulangan Keadaan Darurat Bandar Udara (Airport Emergency Plan Document) dan Dokumen Program Keamanan Bandar Udara (Airport Security Program Document). Khususnya kami memfokuskan terkait fungsi koordinasi, komunikasi, komando, antar unit, dan instansi pemangku kepentingan bandara," ujar Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero), Faik Fahmi.
Lanjutnya, tujuan utama dari pelaksanaan latihan ini adalah untuk menguji ketanggapan petugas bandara dalam merespons keadaan darurat yang dapat terjadi kapan saja dan menguji ketepatan prosedur. Mengingat keselamatan dan keamanan para pengguna jasa bandar udara serta seluruh stakeholder adalah hal mutlak.
Latihan ini melibatkan setidaknya 700 personel gabungan yang terdiri dari PT Angkasa Pura I (Persero), TNI AU Pelabuhan Udara Sam Ratulangi, TNI AL Sam Ratulangi, Perum LPPNPI Cabang Manado, Kantor Imigrasi Manado, Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Manado, Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Manado, Balai Karantina Kelas 1 Manado, BASARNAS Manado, Kepolisian Resort Manado, Bandan Intelijen Negara Sulawesi Utara, Kompi Bantuan Yonif Raider 712/Wiratama TNI-AD, Rumah Sakit Tk. III Wolter Monginsidi, RSUD Maria Walanda Maramis, Puskesmas Talawaan, dan instansi pemerintaan lainnya.
“Kami pastikan bahwa operasional Bandara Sam Ratulangi Manado tidak terganggu selama pelaksanaan latihan PKD ke-97 ini. Kami pun telah berkoordinasi dengan seluruh maskapai dan kami mohon agar penumpang tidak panik selama pelaksanaan latihan PKD ini," ucap Faik.
Tak hanya menguji penanganan saat kejadian darurat, latihan PKD juga menguji penanganan pasca kejadian. Contohnya, penanganan terhadap keluarga korban melalui simulasi greeters & meeters serta penanganan terhadap media melalui simulasi kegiatan media handling.
Setiap dua tahun sekali, setiap bandara yang dikelola PT Angkasa Pura I (Persero) melaksanakan latihan PKD. Pelaksanaan PKD ke-97 di Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado ini merupakan PKD ke-3 yang diselenggarakan pada 2018.
Sebelumnya, PKD dilaksanakan di Bandara Internasional Juanda Surabaya pada Maret dan Bandara Internasional Balikpapan pada April. Selanjutnya, kegiatan PKD akan diselenggarakan di Bandara Ahmad Yani Semarang, Bandara Adi Soemarmo Solo, Bandara el Tari Kupang, dan bandara I Gusti Ngurah Rai Bali sebagai penutup dari rangkaian PKD tahun ini.
(*)