Liputan6.com, Jakarta Aksesibilitas ke Banyuwangi akan semakin terbuka semakin lebar. Sebab, direct flight internasional di Bandara Banyuwangi bertambah. Kali ini, melalui maskapai Citilink. Maskapai tersebut sedang mempersiapkan penerbangan perdana rute Banyuwangi-Malaysia.
“Kami saat ini sedang melakukan pematangan. Ada beberapa hal yang harus disiapkan, terutama terkait dengan paket-paket wisatanya,” jelas General Sales Agent-Perwakilan Citilink Malaysia Heng Jee Lim, Rabu (29/8). Persiapan serius pembukaan rute Banyuwangi-Malaysia memang dilakukan Citilink. Heng Jee bahkan datang langsung dari Malaysia. Tujuannya, untuk membahas paket-paket wisata yang disiapkan.
Advertisement
Kehadiran Heng Jee disambut oleh Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Selasa (28/8). Heng Jee menambahkan, potensi pariwisata di Banyuwangi luar biasa. “Potensi pariwisata Banyuwangi ini sangat besar. Kami optimistis, rute ini akan berkembang. Sebab, alam dan budaya di Banyuwangi ini luar biasa. Sangat bagus,” lanjutnya lagi. Potensi besar memang dimiliki Banyuwangi.
Bumi berjuluk The Sun Rise of Java tersebut memiliki Tari Gandrung yang sangat terkenal. Mereka juga memiliki Banyuwangi Ethno Carnival, lalu ada beragam jenis angklung. Yaitu, Angklung Caruk, Tetak, Paglak, hingga Blambangan. Ada juga Mocoan Pacul Goang juga Tari Barong. Wilayah ini juga memiliki situs budaya Desa Wisata Osing Kampung Kemiren. “Banyuwangi ini destinasi yang lengkap. Saya sudah dua hari berada di sini. Banyuwangi ini memang destinasi yang sangat menyenangkan. Kami sangat optimistis bisa membawa lebih banyak lagi wisaman ke Banyuwangi. Sebab, destinasi ini sangat eksotis,” kata Heng Jee lagi.
Tidak kalah eksotis, The Sun Rise of Java juga memiliki destinasi Kawah Ijen dan Blue Fire. Khusus Blue Fire, fenomena ini hanya ada dua di dunia. Selain Banyuwangi, Blue Fire juga dimiliki Islandia. Banyuwangi juga memiliki Taman Nasional Baluran, Taman Nasional Alas Purwo, Pantai Teluk Hijau, Pantai G-Land, dan masih banyak lagi. Heng Jee menjelaskan, karakter wisatawan Malaysia suka tantangan.
“Wisatawan Malaysia ini suka dengan destinasi alam. Banyuwangi ini memiliki banyak sekali destinasi alam dan semuanya bagus. Mereka itu senang berfoto di destinasi dengan view terbaik. Mereka itu juga suka dengan hiking. Kawah Ijen dan pantai indah di sini sangat ideal bagi wisatawan Malaysia.
The Sun Rise of Java juga memiliki kuliner yang luar biasa. Destinasi wisata Banyuwangi disempurnakan dengan menu pecel pitik, sego cawuk, sego tempong, rujak soto, juga sego bungkus.
Di sini ada juga mie kuah, rawon, pecel rawon, botok tawon, nasi kalak, juga klemben. Heng Jee kembali menjelaskan, kuliner Banyuwangi identik dengan Malaysia. “Wisatawan Malaysia sangat suka dengan kuliner. Banyuwangi ini banyak memiliki kuliner yang luar biasa. Komposisi alam, budaya, dan kuliner milik Banyuwangi sudah ideal bagi wisatawan Malayasia. Kondisi kotanya juga sangat bersih.
Hal ini akan semakin membuat wisatawan nyaman berada di kota ini. Yang jelas rute Malaysia-Banyuwangi ini akan ramai,” jelas Heng Jee lagi.
Selain warga Malaysia, Citilink juga akan menarik kunjungan dari wisatawan Tiongkok.Sementara Senior Manager Sales Support Citilink Imam Kamal Faris menerangkan, rute ini akan siap beroperasi dalam beberapa bulan ke depan.
“Kami masih menunggu kesiapan bandara untuk penerbangan internasional. Begitu itu selesai, kami akan langsung mengajukan permohonan rute Kuala Lumpur-Malaysia ke Kementerian Perhubungan. Dan, nantinya bukan hanya warga Malaysia, kami juga akan dorong wisatawan Tiongkok berkunjung ke Banyuwangi,” terang Imam.
Di-upgrade jadi internasional, persaiapan matang terus dilakukan Bandara Banyuwangi. Seperti menyiapkan layanan imigrasi dan lainnya. Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menegaskan, rencana flight internasional Bandara Banyuwangi sangat positif. “Kehadiran travel agent Malaysia ini penanda kemajuan positif. Jadi akan banyak rute yang masuk ke Banyuwangi,” tegasnya.
Bandara Banyuwangi saat ini melayani rute Jakarta-Banyuwangi. Durasinya lima kali sehari. Ada juga rute Surabaya-Banyuwangi dengan frekuensi dua kali per hari. Semakin dekatnya rencana terhubungnya Malaysia dengan Banyuwangi pun disambut positif Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya.
Sebab, kenaikan jumlah kunjungan wisman akan berdampak positif bagi perekonomian Banyuwangi. Apalagi, wisman rata-rata memiliki kemampuan spending lebih tinggi dari wisnus. “Keseriusan yang dilakukan Citilink ini harus diapresiasi. Posisi Kuala Lumpur memang vital, apalagi banyak wisman yang transit di sana. Kami tentu berharap, wisman bisa langsung menuju Banyuwangi. Sebab, aspek 3A-nya memang luar biasa. Atraksi, aksesibilitas, dan amenitas di Banyuwangi sangat bagus,” tutupnya.
(*)