Surabaya - Dalam cerita populer ada jagoan bernama Wiro Sableng 212 dengan Kapak Naga Geni, Dinas Pemadam Kebakaran Kota Surabaya pun juga punya jagoan Romy Sableng 112 si Pendekar Kapak Anti Geni.
Informasi yang diterima Suarasurabaya.net, ikon ini dibuat sebagai simbol semangat para petugas dalam menjalankan tugas. Selain itu, sebagai upaya menggiatkan pelatihan untuk meningkatkan pelayanan pemadaman kebakaran di Kota Pahlawan.
Plt Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Surabaya Irvan Widyanto mengatakan saat ini pihaknya terus menumbuhkan kesadaran bahwa menjadi petugas Dinas Pemadam Kebakaran bukan hanya tugas semata.
Namun, dia harus sadar bahwa petugas pemadam kebakaran adalah pahlawan yang selalu ditunggu-tunggu kehadirannya oleh warga, terutama pada saat terjadi kebakaran.
Baca Juga
Advertisement
"Karena mereka ini pahlawan, maka kami buat semacam simbol atau figur bernama Romy Sableng si Pendekar Kapak Anti Geni 112 yang kami ambil dari salah satu petugas pendobrak," kata Irvan, Kamis, 30 Agustus 2018.
Menurut Irvan, simbol ini terinspirasi dari tokoh fiktif Wiro Sableng si Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212 yang senjata andalannya adalah kapak 212. Sedangkan anggota Dinas Pemadam Kebakaran dalam menjalankan tugasnya, selalu membawa kapak yang kemudian disebut Kapak Anti Geni 112 (Command Center 112).
"Meskipun tokoh Wiro selalu disebut sableng, tapi dia adalah pahlawan. Sama halnya dengan petugas Dinas Pemadam Kebakaran yang juga pahlawan. Jadi, saya kira cocok membuat simbol Romy Sableng 112 si Pendekar Kapak Anti Geni," kata Irvan.
Selain semangat dan profesionalisme, tim Pemadam Kebakaran juga dibekali alat cukup canggih. Di antaranya, mobil skylift 55 meter dan skylift 104 meter bernama Bronto Skylift yang didatangkan langsung dari Finlandia. Mobil yang cukup besar ini mampu menjangkau gedung pencakar langit setinggi 25-30 lantai.
"Mobil ini juga dilengkapi selubung luncur untuk penyelamatan, sehingga sangat komplit," katanya.
Dinas Pemadam Kebakaran juga memiliki peralatan bernama Air Cushion. Alat ini digunakan untuk menyelamatkan nyawa seseorang yang terjebak dalam kebakaran gedung yang tinggi. Dengan adanya alat ini, maka korban kebakaran langsung bisa loncat dari gedung bertingkat dan dipastikan aman.
"Saya sudah tes sendiri, alat ini aman untuk proses penyelamatan. Apalagi alat ini mampu menahan beban berat hingga 150 kg sekali jatuh," katanya.
* Update Terkini Jadwal Asian Games 2018, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Asian Games 2018 dengan lihat di Sini
Baca berita menarik lainnya dari Suarasurabaya.net di sini.
Tim Orong-Orong
Irvan mengatakan, seluruh petugas Dinas Kebakaran mendapat pelatihan tentang soft skill meliputi kedisiplinan, kekompakan, semangat bekerja, kejujuran, pantang menyerah dan soft skill lainnya. Selain itu, pelatihan dalam bidang hard skill meliputi keterampilan pemadaman gedung bertingkat, padat penduduk, dan obyek minyak.
"Harapannya, setelah dilatih peningkatan kapasitas anggota, maka pelayanan Pemkot terhadap musibah kebakaran semakin meningkat," katanya.
Dari diklat pelatihan kapasitas itu, nanti akan dipilih sebanyak 40 anggota terbaik untuk dimasukkan dalam Tim Orong-Orong. Semua anggota di tim ini mampu dan mempuni di segala lini, baik penyelamatan, evakuasi dan menjadi sopir mobil pemadam kebakaran.
"Tim Orong-Orong ini dipilih 40 anggota terbaik dari 500 tenaga kontrak di Dinas Pemadam Kebakaran. Kita seleksi khusus untuk dipilih jadi Tim Orong-orong, nanti mereka akan serba bisa dan berfungsi di segala lini," katanya.
Irvan pun menjelaskan alasan mengapa tim itu diberi nama Orong-orong. Menurutnya, Orong-Orong merupakan hewan jenis serangga yang bisa masuk dan menyelinap di segala medan. Ia berharap, tim ini meniru Orong-orong yang mampun menyelinap dan handal di segala lini. Salah satu contohnya, apabila tidak ada sopir mobil pemadam kebakaran, maka dia akan bertindak taktis untuk menjadi sopir.
Selain tim Orong-orong, Irvan juga membuat Tim Tri Mas Kintir. Tim ini merupakan gabungan dari anggota gabungan tiga lembaga yakni Linmas, Satpol PP, dan Petugas Pemadam Kebakaran yang bertugas di air. Mereka bernama tim kintir karena mereka selalu kintir di kali atau sungai-sungai di Surabaya.
"Mereka ini terbentuk dari tiga instansi bersinergi menjadi satu tim," ujarnya.
Terlepas dari semua itu, Irvan mengaku selalu menyampaikan pentingnya doa kepada para anggotanya itu. Sebab, tugas dari Dinas Pemadam Kebakaran harus sigap dan reaksi cepat dalam merespon kebakaran yang datang secara tiba-tiba.
"Jadi, kekuatan doa itu menjadi sebuah dasar dalam menjalankan tugas kami sehari-hari. Bahkan, setiap malam Jumat seluruh petugas Dinas Pemadam Kebakaran harus mengikuti doa bersama, termasuk pula yang ada di pos-pos atau pun di UPTD-UPTD," katanya.
Simak video pilihan berikut ini:
Advertisement