Pergelutan PBB Duduki Kursi Senayan

Partai Bulan Bintang (PBB) didirikan pada 17 Juli 1998.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Sep 2018, 03:36 WIB
Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra (kiri) menunjukkan bingkai nomor urut 19 di Kantor KPU, Jakarta, Selasa (6/3). (Merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Runtuhnya masa pemerintahan Soeharto memunculkan partai-partai baru dengan ideologi di luar Pancasila. Salah satunya Partai Bulan Bintang yang didirikan pada 17 Juli 1998. Penerus Partai Majelis Syuro Muslimin Indonesia (Masyumi) ini dipimpin Yusril Ihza Mahendra, pelopor Amandemen Konstitusi Pasca-Reformasi.

Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif pertama yang diikuti partai yang biasa disingkat PBB ini dinilai cukup baik. Meski terpaut cukup jauh dengan peringkat di atasnya, PBB berhasil mengamankan posisi ke-6 dengan perolehan 2.049.708 suara (2,81%). Kesuksesan ini mengantarkan 13 kadernya duduk di Senayan.

Sayangnya kejayaan ini tidak berlanjut ke pemilu-pemilu selanjutnya. Rangking partai yang berideologi Islam ini terus menurun hingga akhirnya keluar dari lingkaran 10 besar. Bahkan di dua pemilu terakhir yang diikutinya, partai yang pernah dipimpin MS Kaban ini tidak mendapat satu kursi pun di badan legislatif pusat. Kegagalan ini disebabkan perolehan suara nasional PBB yang tidak mencapai ambang batas nasional.

Pemilu 2019 menjadi ajang kembalinya PBB ke panggung politik. Partai yang memperjuangkan syari'at Islam ke dalam sistem hukum Indonesia ini akhirnya berhasil menjadi peserta Pemilu 2019 dengan nomor urut 19 melalui sidang ajudikasi.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Memilih Netral

Sekretaris Jenderal PBB Afriansyah Noo sempat menyampaikan pada Maret lalu bahwa partainya akan mengusung Yusril menjadi Capres di Pemilihan Presiden 2019 bersama dengan Gerindra, PKS, Demokrat, PAN, dan PKB. Namun, hal itu hanyalah wacana semata.

PBB pun menyatakan akan bersikap netral dalam Pilpres 2019. Baik pihak petahana ataupun oposisi tidak ada yang mengajak PBB untuk ikut dalam barisannya.

Hal ini dinilai wajar oleh Yusril karena selama dua periode terakhir PBB gagal mendudukan wakilnya di Senayan. Untuk saat ini, partainya akan fokus meraih suara semaksimal mungkin di Pemilu Legislatif 2019.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya