Liputan6.com, Jakarta - Pernahkan ban motor Anda kurang angin tanpa sebab? Ban tidak ada kebocoran, pentil bagus, karet pentil baru. Bisa jadi penyebabnya dari pelek, terutama pelek bagian dalam.
Sejalan dengan usia pemakaian pelek sepeda motor yang terbuat dari logam juga mengalami penurunan kualitas, terutama jika tidak dirawat. Bagian dalam pelek akan mengalami keropos, yang menyisakan residu-residu halus. Inilah yang jadi biang keladinya.
Baca Juga
Advertisement
Jika tekanan angin ban berkurang atau saat ban kempis, residu-residu halus ini naik ke dinding, sela-sela ban dengan pelek, sehingga ada rongga akibat ganjalan sisa residu tadi. Dengan kata lain residu yang tersisa dari tempat duduk ada di pinggiran ban.
Secara kasat mata tidak terlihat karena sangat halus. Nah, dari sinilah angin keluar. Secara perlahan dan lama-kelamaan ban akan kembali kempis setelah diisi angin.
Residu-residu selain akibat proses kimiawi logam, juga bisa timbul akibat pemakaian cairan anti paku. Cairan anti paku, jika bertahun-tahun mengendap di dalam ban dapat menciptakan bubuk-bubuk halus yang mengeras. Biasanya bubuk-bubuk halus ini berwarna putih.
“Karena proses kimiawi yang lama, cairan ini menyisakan kotoran-koran yang mengeras, bentuknya halus sekali. Kalau kondisi ban kurang angin, dia naik di dinding ban dan pelek, pas ban dipompa dia terjebak di antara pelek dan karet dinding ban, sehingga ada celah tipis sekali. Ganjalan inilah yang jadi sebab angin keluar,” terang Sandi, mekanik Kawasaki.
“Bukan cuma menimbulkan celah pelek-ban, dia kadang juga dapat menghambat masuknya angin di pentil, ujung-ujungnya bocor lagi tapi sumber kebocorannya dari pentil,” sambungnya
* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Selanjutnya
Karena itulah disarankan untuk menguras cairan anti bocor antara 6-8 bulan sekali, sekaligus membersihan bagian dalam pelek dari sisa-sisa kotoran.
Menurut Sandi, faktor lain yang membuat ban motor bocor halus adalah pelat besi kecil atau nama lainnya weight balancer yang menempel pada pinggiran pelek telah korosi atau oblak. Weight balancer biasanya terpasang pada pelek racing.
“Sama juga dengan residu tadi. Weight balancer yang berkarat apalagi yang sudah oblak bisa membuat celah antara pinggir pelek dan ban, dan angin ke luar dari situ. Sebaiknya dilepas saja, tidak apa-apa dilepas, tidak memberikan pengaruh. Setelah itu bersihkan pelek sampai kotoran-kotorannya hilang. Raba bagian dalam pelek pakai tangan, jika kasar coba diampelas,” imbuhnya.
Jika semua hal di atas sudah dilakukan tapi masih belum yakin, dianjurkan mengampelas pelek hingga benar-benar halus, kemudian bila perlu dicat ulang di bengkel spesialisasi reparasi pelek, termasuk mengganti pentil berikut karetnya dengan yang baru.
Sumber: Otosia.com
Advertisement