Liputan6.com, Yogyakarta Jogjakarta – Solo – Semarang (Joglosemar) ternyata sangat oke di mata Thai people karena pilihan wisatanya banyak, sangat familiy friendly, murah, san yang paling penting wisata religi bernuansa Budha-nya juga sangat komplit. Tak ada satupun yang bisa menyanggah semua fakta tadi.
Puluhan buyers yang hadir di Sales Mission Wonderful Indonesia Bangkok, langsung senyap. Vice President Thailand Travel Agents Association (TTAA) Yuttachai Suntornrattavert diam. Sekretaris Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Edy Wardoyo juga sama. Begitu juga Dodo Sudrajat selaku Minister Konselor Penerangan Sosial dan Budaya KBRi Bangkok.
Advertisement
Semua dibuat terdiam saat video presentasi seputar Jogjakarta, diputar di Hotel Lotus Sukhumvit di Hotel Lotus Sukhumvit, Kamis (30/8) sore.
“Ini adalah perjalanan peradaban manusia di Jawa dari zaman kuno. Kejayaan kerajaan Jawa. Juga kedatangan orang-orang Asia dan Eropa ke era sekarang,” tutur Wakil Ketua Tim Percepatan Sejarah, Religi, Tradisi dan Budaya Kemenpar Tendi Nuralam, Kamis (30/8).
Pilihan perjalanan wisatanya diarahkan untuk dimulai dari Borobudur, sebuah kuil Budha Mahayana yang terdaftar di UNESCO yang dibangun selama masa dinasti Sailendra sebagai penguasa yang kuat pada abad ke-8. Keindahan dan kemegahan Candi Borobudur jangan ditanya lagi, Sudah pasti wow.
Situs yang kerap memuat artikel dan foto geografi, sejarah, dan budaya terkemuka di dunia, National Geographic, sampai ikutan menobatkan Borobudur di top 3 Iconic Adventure dunia. Presiden ke-44 Amerika Serikat, Barack Obama sudah pernah menginjakkan kaki ke Borobudur. Begitu juga pendiri Facebook, Mark Zuckerberg, aktor Richard Gere, pesepak bola David Beckham, hingga aktor Charlie Chaplin.
“Anda bisa mempelajari tembikar Borobudur yang terkenal yang diwariskan dari generasi ke generasi di Desa Klipoh. Bisa berwisata ke Candi Mendut dan Pawon. Bisa juga berinteraksi dengan Buddhis di Jawa. Bahkan mengunjungi biara dekat Mendut serta yang ada di kota Jogjakarta,” tambah Tendi.
Mau cari warna lain? Highlight-nya masih banyak antrean destinasi keren, yang suka heritage, bisa mampir ke Royal Palace Jogjakarta, yang gemar shopping, bisa ke Malioboro. Sementara yang ingin hunting wisata religius, bisa ke Vihara Buddha Prabha.
“Di Semarang bisa melanjutkan ke Kota Lama Semararang, Watugong, dan Kuil Sam Po Kong,” tambah Tendi.
Nah, bagi buyers yang tertarik, pilihan paketnya pun sudah disiapkan paket wisata 5 hari yang bisa dimasukkan ke dalam itenarary liburan Thai people. Hari pertama, Jakarta – Jogjakarta. Dari bandara, Thai people bisa langsung ke Royal Palace, menikmati welcome lunch dan beribadah di Vihara Buddha Prabha.
“Setelah itu baru check in hotel. Paketnya sudah termasuk sarapan, makan siang dan makan malam dengan menu vegetarian,” urainya.
Hari keduanya, bisa langsung menjelajah ke Candi Mendut, Pawon dan Borobudur. Aktivitasnya dijamin seru. Di Borobudur, Thai people bisa ikut menikmati sunrise. Di Mendut, ada “Buddha Vairocana Throne” Sementara di Pawon, ada Sleeping Buddha dan Buddhist Monestary. Hari ketiganya, Borobudur – Semarang.
“Setelah check out hotel bisa membuat tembikar di Desa Klipoh. Setelah itu ke Semarang, dan langsung check in hotel,” paparnya lagi.
Hari keempat, langsung menjelajah Semarang. Kuil Watugong dan Sam Po Kong yang ada di sana, diyakini bisa membuat Thai people gembira. Setelahnya, di hari kelima, ada Gereja Blenduk, Kota Lama dan Taman Srigunting.
Semua akan memberikan banyak experience untuk wisatawan Thailand. Rayuan paket tadi langsung dikomentari Vice President Thailand Travel Agents Association (TTAA) Yuttachai Suntornrattavert. Orang kedua di semacam ASITA-nya Thailand itu menilai paket yang ditawarkan sangat pas dengan kultur wisatawan Thailand. Apalagi, bandara baru Jogjakarta sedang dibangun di Kulon Progo. Dan bandaranya, siap diresmikan Presiden Joko Widodo pada Maret 2019.
"Ini akan membuat penerbangan Bangkok bisa langsung mengarah ke Jogjakarta. Kalau ini rampung, saya yakin Thai people akan makin massif ke Jogjakarta,” ucap Yuttachai.
Menpar Arief Yahya menyebut juga seirama. Dia mengibaratkan, jika Borobudur adalah ikon pariwisata Joglosemar, lalu Bali adalah ikon Indonesia, maka Thailand adalah ikon pariwisata ASEAN.
“Karena itu, sudah benar jika menjaring orang Thailand untuk berkunjung ke Indonesia. Yang paling efektif adalah menampilkan ikon Borobudur,” ungkap Menpar Arief Yahya.
(*)