Tim Bola Tangan Indonesia Gagal Penuhi Target di Asian Games 2018

Tim bola tangan putra Indonesia sebelumnya ditargetkan lolos ke empat besar Asian Games 2018.

oleh Windi Wicaksono diperbarui 02 Sep 2018, 08:40 WIB
Pemain bola tangan Indonesia, Oni Arianus (kiri) mencoba membongkar pertahanan Malaysia pada penyisihan grup 3 bola tangan Asian Games 2018 di GOR PP POPKI, Jakarta, Minggu (26/8). Indonesia unggul 31-22. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Tim bola tangan Indonesia menargetkan bisa menembus empat besar di nomor putra pada Asian Games 2018. Sayangnya, target itu tidak tercapai di ajang multievent olahraga antarnegara di benua Asia itu.

Ketua Umum Asosiasi Bola Tangan Indonesia (ABTI), Mayjen TNI Dody Usodo, mengatakan, Indonesia tidak mencapai target di cabang olahraga bola tangan karena para pesaing di Asian Games 2018 ternyata lebih cepat perkembangannya.

"Dari awal itu target saya, tim putra bisa masuk empat besar. Namun ternyata target itu tidak tercapai," kata Dody, seperti dilansir Antara.

Selama Asian Games 2018, cabor bola tangan dipertandingkan di GOR POPKI, Cibubur, Jakarta Timur. Tim bola tangan putra Indonesia harus menelan kekalahan dari berbagai negara peserta.

Dia mengatakan pada awalnya saat bertemu dengan ketua umum INASGOC Erick Tohir juga sudah menjanjikan target empat besar. Namun, dalam perjalanan tim yang dilawan sangat kuat sehingga hanya mampu menang sekali saat bertemu dengan Malaysia.

"Kan kita lihat sendiri kenyataaan di lapangan. Ternyata di level dunia perkembangan bola tangan sudah sangat maju, dan di Indonesia baru mulai berkembang," tuturnya.

* Update Terkini Jadwal Asian Games 2018, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Asian Games 2018 dengan lihat di sini

 


Putri Tanpa Target

Pemain bola tangan putri Indonesia memberi penghormatan pada tim Hong Kong usai kualifikasi posisi 7-8 Bola Tangan Putri Asian Games 2018 di Jakarta, Rabu (29/8). Indonesia menyerah 16-30. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Sementara itu untuk bola tangan putri, Dody menambahkan bahwa tak menargetkan apa-apa sebab hanya sebagai tim partisipan dalam olahraga itu.

"Kalau putri memang hanya sebagai tim partisipan dan tak ada target apa-apa. Banyak juga kok cabor yang memang hanya sebagai partisipan," tuturnya.

Mantan Danrem Korem 161/Wirasakti Kupang, NTT itu mengatakan untuk menyiapkan atlet bola tangan tidak melalui proses yang instan, namun butuh jangka panjang, oleh karena dana untuk pengembangan atlet sangat diperlukan.


Ajak Kerja Sama

Saat ini, menurut dia, dari 34 provinsi di Indonesia baru ada 20 provinsi yang KONI mereka mengembangkan cabang olahraga tersebut. Usai Asian Games 2018, Dody berniat membawa PB ABTI bekerja sama dengan sejumlah Pemprov lainnya seperti melalui KONI daerah.

"Kalau KONI tidak bisa nanti kami akan sampaikan melalui setiap Korem, sehingga dapat mencari atlet di daerah-daerah," ungkap Dody.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya