Prabowo Ungkap Kesepakatan Koalisi Terkait Komposisi Menteri

Prabowo menyatakan koalisi pengusungnya telah bersepakat jatah menteri dari partai politik tetap harus memiliki kompetensi.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Sep 2018, 03:08 WIB
Bakal calon Presiden Prabowo Subianto tiba di kantor PBNU, Jakarta, Kamis (16/8). Pertemuan tersebut merupakan lanjutan pertemuan antara Prabowo dan Said Aqil Siroj sebelum pendaftaran capres-cawapres, Senin (16/7/2018) lalu. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Bakal Calon Presiden Prabowo Subianto mengungkap soal komposisi kabinetnya bila terpilih sebagai pada Pilpres 2019. Hal ini terkait adanya kekhawatiran dari para pengusaha bila dirinya menang maka semua menteri berasal dari partai politik.

"Tadi malam saya ketemu makan malam dengan mungkin 23 pengusaha-pengusaha terkemuka di Indonesia dan yang muda-muda, mereka tanya kami para pengusaha khawatir kalau Pak Prabowo jadi Presiden, Pak Prabowo akan pimpin koalisi, jangan-jangan kabinet nanti dari orang politik semua," kata Prabowo di Jakarta, seperti dilansir Antara, Sabtu (1/9/2018).

Menanggapi pertanyaan para pengusaha itu, Prabowo menyatakan koalisi pengusung Prabowo-Sandiaga telah bersepakat jatah menteri dari partai politik tetap harus memiliki kompetensi di bidang yang dipercayakan.

"Kita dari sekarang sudah sepakat kalaupun kita memberi jatah kepada partai politik, jatah itu adalah jatah nominasi, tidak serta merta bahwa kalau jatah kepada PKS, PKS akan taruh anggota partai dia, dia akan mencari orang yang terbaik di bidang yang dia diberi kepercayaan. PAN juga demikian, Demokrat juga demikian, Gerindra juga demikian, Berkarya ya," jelas Prabowo.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Paradoks Indonesia

Sementara itu dalam kesempatan tersebut, Prabowo juga menilai telah terjadi sistem yang salah yang membuat bangsa Indonesia yang memiliki kekayaan luar biasa namun rakyatnya miskin. Hal itulah yang dinamakan Paradoks Indonesia.

Ia mengatakan, hal penting dari kesalahan sistem tersebut adalah mengalirnya kekayaan Indonesia ke luar negeri.

"Terjadi kekayaan negara mengalir ke luar negeri ini fundamental, ini inti masalah, karena itu semua kekuatan Indonesia tidak ada," ujar Prabowo.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya