3-9-1783: Penandatangan Perjanjian Paris Dukung Amerika Serikat Jadi Negara Merdeka

Dukungan bagi kemerdekaan Amerika Serikat semaki kuat oleh perjanjian Paris yang ditandatangani pada 3 September 1783.

oleh Happy Ferdian Syah Utomo diperbarui 03 Sep 2018, 06:00 WIB
Ilustrasi Bendera Amerika Serikat (Wikimedia Commons)

Liputan6.com, Paris - Revolusi Amerika secara resmi berakhir ketika wakil-wakil Amerika Serikat, Inggris Raya, Spanyol dan Perancis menandatangani Perjanjian Paris pada 3 September 1783.

Penandatanganan itu menandakan status Amerika sebagai negara merdeka, karena Inggris secara resmi mengakui kemandiriannya. Sebanyak 13 bekas koloni dan batas-batas republik baru disepakati, yakni dari Florida ke Great Lakes (utara ke selatan), dan dari pantai Atlantik ke Sungai Mississippi (timur ke barat).

Kejadian-kejadian yang mengarah pada perjanjian itu bermula pada April 1775, dalam jajak pendapat di Lexington, Massachusetts. Kala itu, koloni Amerika menolak tawaran Raja George III untuk memberi mereka reformasi politik dan ekonomi, dan menggantinya dengan revolusi bersenjata, demikian Today in History sebagaimana dikutip dari History.com pada Minggu (2/9/2018).

Pada tanggal 4 Juli 1776, lebih dari setahun setelah letusa pertama perang dimulai, Kongres Kontinental Kedua secara resmi mengadopsi Deklarasi Kemerdekaan.

Lima tahun yang sulit kemudian, pada Oktober 1781, Jenderal Inggris Charles Lord Cornwallis menyerah kepada pasukan Amerika dan Prancis di Yorktown, Virginia, mengakhiri pertempuran besar terakhir Revolusi.

Pada bulan September 1782, Benjamin Franklin, bersama John Adams dan John Jay, memulai perundingan damai secara resmi dengan Inggris. Kongres Kontinental awalnya bernama komite lima orang --termasuk Franklin, Adams dan Jay, bersama dengan Thomas Jefferson dan Henry Laurens-- untuk mengurusi pembicaraan terkait.

Namun, Jefferson dan Laurens melewatkan sesi penting tersebut. Jefferson mengalami penundaan perjalanan, sedangkan Laurens ditangkap oleh Inggris dan ditahan di Tower of London.

Delegasi Amerika Serikat, yang tidak mempercayai Prancis, memilih untuk bernegosiasi secara terpisah dengan Inggris.

 

Simak video pilihan berikut: 

 


Gagal Mendapatkan Kanada

Bendera negara Kanada (Wikipedia)

Selama pembicaraan, Benjamin Franklin menuntut agar Inggris menyerahkan Kanada ke Amerika Serikat. Tuntutan tersebut tidak dipenuhi, tetapi Negeri Pam Sam mendapatkan cukup wilayah baru di selatan perbatasan untuk menggandakan ukurannya.

Amerika Serikat juga berhasil menegosiasikan hak-hak penangkapan ikan penting di perairan Kanada dan menyetujui kesepakatan, antara lain, untuk tidak mencegah kreditor Inggris dari upaya memulihkan utang kepada mereka.

Dua bulan kemudian, rincian-rincian kunci telah disepakati dan pada 30 November 1782, Amerika Serikat dan Inggris menandatangani pasal-pasal awal perjanjian tersebut.

Prancis menandatangani perjanjian perdamaian awal dengan Inggris pada 20 Januari 1783, dan kemudian pada bulan September di tahun yang sama, perjanjian akhir ditandatangani oleh ketiga negara dan Spanyol.

Perjanjian Paris diratifikasi oleh Kongres Kontinental pada tanggal 14 Januari 1784.

Di tanggal yang sama, sejarah juga mencatat beberapa peristiwa penting, seperti di antaranya pengibaran perdana konsep bendera Amerika Serikat pada 1777, Presiden George H.W. Bush memulai pembicaraan bersejarah dengan pemimpin Uni Soviet Mikail Gorbachev, serta invasi pasukan Sekutu ke daratan Italia pada 1943.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya