Liputan6.com, Jakarta - Indonesia menjadi juara umum cabor pencak silat Asian Games 2018. Total, para pesilat Indonesia mampu meraup 14 keping medali emas dari 16 nomor yang dipertandingkan.
Tak percuma Indonesia memasukkan pencak silat untuk jadi salah satu cabor di Asian Games 2018. Kesempatan yang terbuka itu mampu dimaksimalkan para pesilat Merah Putih untuk meraih medali emas sebanyak mungkin.
Baca Juga
Advertisement
Pada Senin (27/8/2018) saja, sudah delapan medali emas yang diamankan para pesilat Indonesia di Padepokan Pencak Silat TMII. Tambahan enam emas didapat Indonesia sepanjang Rabu (29/8/2018) dari kelas seni dan tarung.
Berkat sencak silat, Indonesia pun melebihi ekspektasi dengan meraih 31 medali emas dari 16 yang ditargetkan. Tak heran jika pencak silat mendapat kehormatan untuk mengisi preshow sebelum closing ceremony Asian Games dilakukan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Minggu (2/9/2018), pukul 19.00 WIB.
Preshow Penutupan Asian Games
Total pertunjukan pencak silat ini diikuti 100 pesilat dari IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia) Jaya. Setelah pertunjukan pencak silat, acara dilanjutkan dengan memperlihatkan foto Defia Rosmaniar. Ia adalah penyumbang emas pertama Indonesia di Asian Games lewat kesuksesannya memenangkan final nomor poomsae cabor taekwondo.
Setelah Defia, giliran momen pelukan Presiden RI Joko Widodo dan Ketua IPSI Prabowo Subianto yang dipamerkan di layar besar. Momen itu sendiri terjadi usai pesilat Hanifan Yudani Kusumah memenangkan medali emas nomor tarung kelas 55-60 kg putra.
Usai merayakan kemenangannya dengan membawa bendera Merah Putih, Hanifah mendatangi tribun VVIP yang dihuni sejumlah pejabat negara. Dua di antaranya adalah Jokowi dan Prabowo.
Setelah menyalami Presiden Jokowi dan Prabowo Subianto, Hanifan berinisiatif untuk menggandeng kedua tokoh negara yang akan bersaing. Hanifan memeluk Jokowi dan Prabowo sehingga kedua calon presiden di Pilpres 2019 tersebut berpelukan.
Advertisement