Ini Hasil Pertemuan Pemerintah dengan Miliarder Asal China Jack Ma

Dalam pertemuan pemerintah dengan Jack Ma sama sekali tidak menyinggung mengenai pengembangan investasi.

oleh Merdeka.com diperbarui 02 Sep 2018, 19:08 WIB
Ki-ka: Menkominfo Rudiantara dan pendiri Alibaba Jack Ma. Liputan6.com/Agustinus Mario Damar

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengungkapkan hasil pertemuannya dengan salah satu miliarder dunia asal China, Jack Ma. Rudi menyebut, dalam pertemuan itu telah dibahas mengenai persoalan teknologi hingga merambat ke peningkatan bisnis dari kedua negara.

"Follow up kemarin tentang pengembangan talent kemudian peningkatan perdagangan ke luar negeri khususnya ekspor dari Indonesia ke negara lain terutama ke China kemudian juga masalah teknologi," kata Menteri Rudiantara, saat usai melangsungkan pertemuan di Pacific Place, Jakarta, Minggu (2/9/2018).

"Dia juga menyampaikan tentang pentingnya inklusi keuangan khususnya akselerasi dari layanan mobile payment dan e-payment. Itu aja," tambahnya.

Rudiantara menegaskan, dalam pertemuan itu, juga sama sekali tidak menyinggung mengenai pengembangan investasi. Sebab menurut pria yang dijuluki 'manusia Rp 750 triliun' itu bisnis di Indonesia bukan yang nomor satu, dikarenakan beberapa investasi sudah dilakukan di Tanah Air.

"Kalau investasi tidak dibahas banyak. Jadi ini beyond investment. Enggak bicara bisnis," tegas Rudiantara.

 

* Saksikan keseruan Upacara Penutupan Asian Games 2018 dan kejutan menarik Closing Ceremony Asian Games 2018 dengan memantau Jadwal Penutupan Asian Games 2018 serta artikel menarik lainnya di sini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


KembalI Datang

Ki-ka: Menkominfo Rudiantara dan pendiri Alibaba Jack Ma. Liputan6.com/Agustinus Mario Damar

Pada bulan Oktober mendatang, Jack Ma yang juga merupakan pendiri Alibaba akan kembali datang ke Indonesia untuk menggelar pertemuan kembali. "Bulan oktober rencananya kembali kita akan bicara lebih detail lagi tapi note taken tetapi bukan hanya untuk pembangan startup saja tetapi juga untuk pengembangan sumber daya manusia (SDM) terutama untuk consumer protection," ujarnya.

Rudiantara menambahkan, isu pengembangan SDM sendiri menjadi sesuatu yang harus diperhatikan. Sebab pemerintah ke depan memiliki program 10 ribu vokasi dan akan menggandeng beberapa perusahaan besar untuk kembangkan SDM.

"Jadi kerjasama dengan perusahaan Microsoft Sisco yang besar-besar untuk membuat semacam kursus tiga bulan di perguruan tinggi, sehingga mereka begitu selesai dapat sertifikat bisa langsung kerja di industri digital. Nanti juga Alibaba ikut," sebutnta.

"Oktober itu Jack Ma datang ke sini lagi membahas tentang itu. Termasuk yang Jack Ma institut tetapi prinsipnya Jack Ma setuju tentang pengembangan SDM," tutup Rudiantara.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya