Liputan6.com, Jakarta Closing ceremony Asian Games 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Minggu malam (2/9/2018), telah usai. Itu adalah momen berakhirnya Asian Games yang dihelat sejak 18 Agustus 2018.
Closing ceremony Asian Games 2018 itu sendiri berjalan dengan meriah. Hajat tersebut dihadiri Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, Puan Maharani sebagai penasehat Inasgoc, Menpora Imam Nahrawi, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Baca Juga
Advertisement
Acara diisi dengan sajian pertunjukan musik dari berbagai musisi terkenal Indonesia. Dan yang paling ditunggu adalah penampilan dua boyband ternama asal Korea, yakni Ikon dan Super Junior.
Closing ceremony Asian Games 2018 berakhir sekitar pukul 21.30 WIB. Usai acara, sejumlah petugas kebersihan dari Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Pusat langsung menggelar briefing. Mereka adalah orang yang akan bertugas untuk membersihkan sampah di area SUGBK.
* Saksikan keseruan Upacara Penutupan Asian Games 2018 dan kejutan menarik Closing Ceremony Asian Games 2018 dengan memantau Jadwal Penutupan Asian Games 2018 serta artikel menarik lainnya di sini.
Enam Truk
"Untuk malam ini ada 500 petugas yang dikerahkan. Ini adalah shift kedua dan diperkirakan baru akan selesai bekerja pada pukul 01.00 atau 02.00 dinihari WIB. Kebetulan, kami yang bertugas di area GBK," kata Risart Seristian selaku Koordinator Dinas LH di area GBK.
Belajar dari pengalaman saat opening ceremony pada 18 Agustus lalu, sampai yang dikumpulkan petugas mencapai lima sampai enam truk. Di setiap truknya terisi 20 meter kubik sampah. Jika ditotal, ada 100 meter kubik sampah yang dibersihkan usai opening ceremony.
Advertisement
Kesadaran Masyarakat
Menurut Risart, jumlah itu terbilang sedikit untuk event besar seperti opening ceremony Asian Games 2018.
Ia pun bisa mengambil kesimpulan bahwa kesadaran masyarakat akan kebersihan telah mengalami peningkatan selama Asian Games 2018.
"Sampah ini bukan hanya masalah petugas, tapi juga masalah bersama. Alhamdulillah kesadaran ada peningkatan. Kami juga sudah mendapat bantuan dari berbagai komunitas dengan jumlah personel hingga 1.000 orang," jelas Risart.