Syarat dari Jokowi Jika Warga Lombok Ingin Bangun Rumahnya Sendiri

Jokowi mengatakan bahwa dirinya melihat adanya keinginan dari banyak masyarakat Lombok untuk membangun kembali rumah mereka sesuai dengan keinginan mereka masing-masing.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Sep 2018, 08:16 WIB
Dilansir dari Liputan6.com, Jokowi akan pergi ke Lombok, Nusa Tenggara Barat untuk mengunjungi korban gempa. (instagram/jokowi)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi menggelar rapat terbatas bersama dengan sejumlah jajaran terkait untuk membahas pembangunan kembali rumah masyarakat Lombok yang hancur maupun rusak karena gempa beberapa waktu lalu.

Seperti dalam rilis dari Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin, rapat terbatas ini diadakan di sekitar lokasi pengungsian yang terletak di Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, pada Minggu 2 September 2018.

Hadir dalam pembahasan tersebut Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Sosial Agus Gumiwang, Gubernur NTB M. Zainul Majdi, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Kepala BNPB Willem Rampangilei.

Rapat terbatas tersebut digelar usai Presiden bersama rombongan nonton bareng penutupan Asian Games ke-18 di Lapangan Bola Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat.

Kepada jajarannya, Jokowi mengatakan bahwa dirinya melihat adanya keinginan dari banyak masyarakat Lombok untuk membangun kembali rumah mereka sesuai dengan keinginan mereka masing-masing.

Jokowi menyatakan bahwa pemerintah akan memfasilitasi keinginan tersebut namun tetap berada dalam pengawasan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

"Saya melihat kelihatannya ada keinginan masyarakat untuk membangun rumah sesuai keinginan mereka sendiri. Prinsipnya tidak ada masalah, tapi fungsinya harus betul dipastikan. Kemudian pakai RISHA (teknologi Rumah Instan Sederhana Sehat)," ujarnya.

Jokowi pun meminta jajarannya untuk tetap mendampingi masyarakat Lombok dalam pembangunan kembali rumah mereka.

Hal itu bertujuan agar masyarakat diperkenalkan kepada teknologi RISHA yang memiliki keunggulan tahan goncangan gempa.

Sebelumnya, selepas melaksanakan salat Magrib berjemaah bersama para pengungsi di Desa Kekait, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Barat, Jokowi mengingatkan bahwa NTB merupakan daerah yang sering dilanda gempa bumi. Pada tahun 1979 misalnya, NTB juga pernah dilanda gempa besar seperti yang sekarang ini terjadi.

"Oleh sebab itu, saya titip dalam membangun rumah sekarang ini harus dihitung bahwa bangunan itu harus tahan gempa. Ini nanti akan diarahkan oleh Kementerian PU," kata Jokowi.

Jokowi pun menyatakan bahwa pemerintah akan memfasilitasi keinginan sebagian masyarakat Lombok untuk membangun rumah sesuai dengan selera masing-masing.

"Silakan kalau yang ingin membangun dari dinding kayu. Mau bangun dengan dindingnya dari bedek bambu, boleh. Mau dibangun lagi dengan tembok boleh tapi yang konstruksinya tahan gempa. Harganya sama yang tahan gempa dengan yang tidak. Tapi harus benar konstruksiknya," ucapnya.


Tinjau Pembangunan Fasilitas Umum

Selain itu, Jokowi yang dalam satu bulan terakhir telah tiga kali mengunjungi Lombok juga ingin memastikan bahwa sejumlah fasilitas umum yang diperlukan masyarakat mulai dilakukan pembangunan atau perbaikan.

"Tadi saya ke sini juga ingin memastikan bahwa yang namanya sekolah, puskesmas, dan pasar itu harus segera dibangun. Saya cek sebagian sudah mulai dibangun alhamdulillah," tuturnya.

Jokowi berharap agar kegiatan belajar mengajar para murid dapat kembali terlaksana dan segala aktivitas serta perekonomian NTB dapat segera pulih seperti sedia kala.

Dalam perjalanan menuju Desa Kekait ini, mobil yang digunakan Presiden sempat berhenti di jalan. Setelah turun dari mobil, setelah itu kembali melanjutkan perjalanan.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya