Ini Alasan Kamu Tak Boleh Pakai Baterai Smartphone Abal-Abal

Untuk membuat biaya servis lebih murah, pengguna kerap memilih mengganti baterai smartphone dengan yang abal-abal, padahal ada sejumlah risiko lain yang bisa dihadapi, apa saja?

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 04 Sep 2018, 07:30 WIB
Smartphone yang dapat hidup selama satu minggu penuh tanpa harus di-charge tampaknya telah mendekati kenyataan

Liputan6.com, Jakarta - Makin lama pakai smartphone, pasti kamu merasakan baterainya pun tidak seawet saat perangkat masih baru.

Makanya, kadang pengguna sangat ingin mengganti baterai ketimbang membeli smartphone baru.

Sayangnya, untuk membuat biaya servis makin murah, pengguna lebih memilih mengganti baterai smartphone abal-abal daripada baterai dari produsen smartphone.

Misalnya saja untuk iPhone, sebagaimana dikutip Tekno Liputan6.com dari Softpedia, Selasa (4/9/2018), biaya penggantian baterai untuk iPhone 6 di Apple Store tak lebih dari USD 79 (setara Rp 1,2 jutaan).

Kendati begitu, biaya pergantian baterai rusak pada smartphone kerap kali dianggap terlalu besar.

Makanya, orang lebih senang mencari alternatif lain yang lebih murah, salah satunya dengan membeli baterai tanpa merek di e-Commerce.

Artinya, alih-alih membayar lebih dari Rp 1 jutaan untuk mengganti dengan baterai asli, orang lebih senang menghabiskan beberapa ratus ribu untuk mengganti dengan baterai yang tidak bermerek.

Kemudian, mereka meminta bantuan tukang reparasi untuk mengganti baterai smartphone-nya yang telah usang atau rusak.


Tak Penuhi Standar Spesifikasi Perangkat

Beberapa aplikasi yang kamu instal bisa menjadi salah satu penyebab smartphone kamu boros lho.

Sayangnya, jika pengguna mengganti dengan baterai abal-abal, akan ada sejumlah risiko yang mungkin terjadi.

Softpedia melaporkan, salah satu risiko umum adalah, baterai abal-abal kemungkinan besar tidak memenuhi standar spesifikasi perangkat.

Bisa dikatakan, penggunaan baterai abal-abal bisa jadi malah membahayakan perangkat atau berpengaruh ke masa pakai dan kinerja perangkat.

Risiko selanjutnya adalah perbaikan baterai oleh pihak yang tidak sah dapat menyebabkan serangkaian masalah lain pada perangkat.


Bisa Membuat Fitur di Smartphone Tak Berfungsi

Berikut tips agar baterai smartphone Anda lebih cepat ketika di-charge

Contoh yang sering dihadapi setelah mengganti baterai di tukang servis tak resmi adalah kehilangan fitur tertentu, misalnya ketahanan terhadap air. Padahal fitur ini bisa jadi merupakan nilai jual tersendiri pada sebuah smartphone.

Ketahanan terhadap air biasanya ada berkat teknologi perekat khusus, makanya tidak semua tempat servis memiliki perekat khusus ini.

Risiko lain yang bisa dihadapi adalah overheating atau baterai mengalami panas berlebih. Overheating bisa dibilang merupakan musuh utama dari baterai.

Menilik risiko yang mungkin terjadi akibat mengganti baterai smartphone dengan baterai abal-abal, pengguna disarankan untuk mengganti baterai hanya di pusat servis resmi.

Alih-alih ingin biaya ganti baterai lebih murah, pengguna juga sebaliknya memikirkan berbagai risiko yang mungkin timbul saat mengganti baterai sembarangan.

(Tin/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya