Liputan6.com, Bandung - Hanifan Yudani Kusumah, atlet cabang olahraga pencak silat peraih medali emas di Asian Games 2018, tiba di Kota Bandung, Senin (3/9/2018). Hanifan disambut pengurus Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Provinsi Jawa Barat.
Hanifan disambut sejak di pintu tol Pasteur. Kemudian ia diarak menggunakan mobil bak terbuka milik polisi ke Gor Pajajaran Bandung, lokasi kesekretariatan IPSI Jabar.
Advertisement
Selama perjalanan, Hanifan disambut meriah warga. Dari atas mobil Hanifan membalas dengan menyapa dan melempar senyum ke warga. Mengenakan jaket merah, Hanifan juga memamerkan medali emas yang diperolehnya dalam ajang Asian Games 2018 kemaren.
Setibanya di IPSI Jabar, Hanifan langsung disambut Ketua IPSI Jabar, Icak Phinera Wijaya. Ia juga menyalami berbagai kalangan yang menanti kehadirannya sejak pagi tadi.
Kepada wartawan, atlet berusia 20 tahun ini mengaku bersyukur dapat meraih medali emas. Keberhasilan Hanifan dari pencak silat saat ia turun di kelas C (55 kg-60 kg) putra di Padepokan Pencak Silat, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) pada 29 Agustus lalu.
Aksi Hanifan setelah meraih medali emas juga menjadi salah satu momen terbaik sepanjang perhelatan Asian Games. Hal itu ditandai dengan memeluk Presiden Joko Widodo dan Ketua PB IPSI Prabowo Subianto.
Kesan Meraih Medali Emas
"Kesan pertama selalu bersyukur pada Allah SWT. Saya berterima kasih pada Pemda, IPSI Jabar atas apresiasinya terhadap saya pribadi dan peraih medali emas Jabar juga," ujar Hanifan.
Hanif, sapaan akrabnya memulai karier sebagai atlet pada 2015 lalu. Ketika itu ia lolos ajang kejuaraan di Makassar. Hingga akhirnya melaju ke Popnas dan mengikuti PON 2016.
"Prosesnya cukup panjang dan penuh kerja keras juga. Apalagi setelah PON ada seleksi Pelatnas untuk World Champion dan Sea Games 2017. Setelah itu seleksi lagi untuk Asian Games. Jadi prosesnya tidak instan dan tidak semudah yang dibayangkan," jelasnya.
Ia pun berharap raihan medali emas di ajang Asian Games menjadi motivasi kejuaraan atau event olahraga lainnya untuk terus berprestasi.
"Saya ingin lebih serius lagi dalam berkarier di pencak silat," tegasnya.
Advertisement
Apresiasi IPSI
Ketua IPSI Jawa Barat Icak Phinera Wijaya mengapresiasi kinerja para atlet pencak silat Indonesia pada ajang Asian Games. Di cabor ini, Indonesia tak terbendung. Total 14 medali emas didapat dari 16 nomor yang dipertandingkan.
Dari keseluruhan medali yang didapat, 8 di antaranya berasal dari atlet asal Jabar. Mereka bertanding dan mendapatkan medali emas di empat kelas, nomor tanding (putra dan putri) dan nomor seni (regu putra dan putri).
"Alhamdulillah, tentunya kami IPSI Jabar mengapresiasi dan memberikan pengharaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh atlet yang berjuang pada Asian Games 2018 ini," kata Icak.
Icak menyebut, raihan medali dari cabor pencak silat adalah prestasi yang sangat luar biasa dengan mendapatkan 14 emas dan satu perunggu. Di mana kontribusi para pesilat Jabar juga cukup signifikan dengan mendapatkan empat emas dari beregu putra, beregu putri dan tanding putra dan putri.
"Saya kira empat emas disumbangkan ke RI yang kita banggakan ini sungguh sangat luar biasa dan itu jelas kontribusi pesilat Jabar saya kira sangat signifikan," tegasnya.
Usai meraih prestasi di Asian Games, IPSI Jabar berharap para atlet tidak cepat puas. Namun sebaliknya, para atlet diharapkan bisa berprestasi di event olahraga lainnya.
"Kalau kita IPSI Jabar tentu punya target untuk mempertahankan prestasi pada PON 2020 di Papua. Saya kira ini delapan atlet ini sudah menjadikan tabungan yang sangat luar biasa untuk IPSI Jabar," jelasnya.
IPSI Jabar, ditambahkan Icak, akan memberikan uang pembinaan kepada para atlet.
"Nanti ada uang kadeudeuh walaupun tidak seperti apa yang diberikan oleh pemerintah pusat tentunya. Namun ini sekedar kadeudeuh saja," ucapnya.
Berikut daftar atlet asal Jabar dari cabor pencak silat yang meraih medali emas: Hanifan Yudani Kusumah (tanding putra), Wewey Wita (tanding putri), Nunu Nugraha (regu putra), Anggi Faisal (regu putra), Asep Yuldan Sani (regu putra), Gina Tri Lestari (regu putri), Lutfi Nurhasanah (regu putri) dan Pramudita Yuristia (regu putri).
Simak video pilihan berikut ini: