Liputan6.com, Malang - Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) menduga kebakaran di dalam kawasan taman nasional tersebut disebabkan ulah manusia. Sejauh ini, sudah 70 hektare lahan di kawasan Gunung Bromo yang hangus terbakar.
Kepala BB TNBTS John Kenedie mengatakan, titik api pertama diketahui di Blok Plentongan Resort Lautan Pasir Gunung Bromo pada Sabtu pagi, 1 September 2018.
"Di blok itu jelas tidak ada pengunjung. Kami menduga ada aktivitas masyarakat sekitar di kawasan itu hingga menyebabkan kebakaran," kata John di Malang, Jawa Timur, Senin (3/9/2018).
Baca Juga
Advertisement
Ia menduga warga sekitar kawasan sedang mencari kayu atau berburu burung, meninggalkan puntung rokok atau sisa perapian. Rumput dan pohon akasia kering ibarat bahan bakar yang mudah terbakar. Angin kencang membuat api cepat menjalar ke segala arah.
Titik api pun cepat bertambah, dari semula 120 titik api hingga mencapai 276 titik api. Jumlah petugas yang dikerahkan ikut dilipatgandakan dari semula 100 personel ditambah lagi sebanyak 320 personel. Sebagian besar teknik pemadaman menggunakan peralatan konvensional.
"Alhamdulillah, sampai pagi tadi sudah berangsur padam. Kini tersisa sekitar delapan titik api saja," tutur John.
Cuaca panas ditambah lagi padang sabana kering, tumbuhan seperti adasia, pohon akasia mengering mudah terbakar. Api nyaris menjalar ke beberapa kawasan seperti Blok Jemplang dan Coban Trisula yang menjadi habitat endemik taman nasional itu.
Di dua blok itu jadi habitat bagi macan tutul, elang Jawa, dan satwa langka lainnya. Petugas taman nasional dibantu para relawan sempat membuat sekat api agar kebakaran tak menjalar ke dua titik tersebut.
"Andaikan api kemarin sampai merambat itu, kami tak bisa membayangkan bahaya untuk satwa langka itu," ujar John.
Pemulihan Ekosistem
Ekosistem di kawasan Gunung Bromo dan Semeru yang hangus terbakar diyakini bisa cepat pulih. Guyuran hujan akan membuat tanaman kembali tumbuh, khususnya di kawasan padang sabana Teletubies.
"Kalau besok hujan, di lahan yang hangus itu akan cepat tumbuh kembali. Itu tak terlalu mengkhawatirkan," ucap John.
BB TNBTS mengimbau masyarakat di sekitar kawasan Gunung Bromo dan Semeru tak menyalakan api di dalam kawasan tersebut. Di beberapa titik rawan, rencananya juga akan dipasang papan yang memuat larangan itu.
"Kalau ada kebakaran, seluruh pihak yang ada di kawasan taman nasional pasti cepat membantu memadamkan. Tapi, kami juga meminta semua turut berhati–hati, agar tak menyebabkan kebakaran," ujar John.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement