Shopee Bakal Gelar Super Flash Sale, Ini yang Bakal Ditawarkan

Ada perbedaan paling utama pada Super Flash Sale Day dibandingkan dengan flash sale di hari-hari biasa. Apa itu?

oleh Jeko I. R. diperbarui 03 Sep 2018, 17:30 WIB
Via Vallen, Rizky Febian, Prilly Latuconsina & Maxime Bouttier (Shopee)

Liputan6.com, Jakarta - Program big sale Shopee bertajuk Shopee 9.9 Super Shopping Day yang berlangsung pada 27 Agustus-9 September 2018, juga akan diwarnai beberapa promosi menarik dan tematik. 

Salah satunya adalah promosi Super Flash Sale. Apa bedanya promosi ini dengan promosi Flash Sale yang sebelumnya sudah sering diadakan?

Director of Shopee Handhika Jahja, mengungkapkan perbedaan paling utama pada Super Flash Sale Day dibandingkan dengan flash sale di hari-hari biasa. Shopee rata-rata menggelar flash sale dalam waktu 3 kali sehari.

“Biasaya satu hari (flash sale reguler) itu tiga kali. Kategori barang-barangnya berubah, karena esensi dari flash sale itu memang cuma beberapa jam saja,” ujar pria yang karib disapa Dhika ini kepada Tekno Liputan6.com di kantor Shopee, Jakarta, Senin (3/9/2018).

Sementara untuk Super Flash Sale, kata Dhika, akan diadakan setiap jam selama satu hari (24 jam, 24 kali).

Adapun Super Flash Sale bakal digelar pada 6 dan 9 September 2018. Untuk kategori produk yang ditawarkan bervariasi dan didiskon mulai dari Rp 99.

 

 

 

 


Kampanye Big Sale Tuai Respons Positif, Shopee Tak Prioritaskan Target

Handhika Jahja, Director of Shopee. Liputan6.com/Jeko I.R

Kampanye big sale yang sering diadakan Shopee, diklaim menuai respons positif dari konsumen.

Perusahaan e-Commerce yang identik dengan warna jingga tersebut mengakui, program kampanye big sale Shopee 9.9 Super Shopping Day yang diadakan selama 14 hari (27 Agustus-9 September 2018) sejauh ini melebihi ekspektasi.

Dengan animo besar positif dari konsumen, lantas berapa target transaksi dan kenaikan trafik pengguna yang ditargetkan Shopee?

Disampaikan Director of Shopee Handhika Jahja, perusahaan sebetulnya tidak terlalu memasang target dari kampanye yang diadakan.

Menurutnya, target untuk saat ini bukan prioritas utama dari barometer kesuksesan kampanye tersebut.

“Setiap kali kalau kami bikin big campaign itu, kami jarang pasang target ke publik, itu sebetulnya bukan top of mind,” ujar pria yang karib disapa Dhika ini kepada Tekno Liputan6.com di kantor Shopee, Jakarta, Senin (3/9/2018).

Kendati demikian, pria berkacamata itu setidaknya mengungkap target yang telah dicapai dari kampanye big sale 10.10 Big Mobile Shopping Day Shopee pada Oktober tahun lalu, yang mana mencapai hampir satu juta transaksi per hari.

Sementara, transaksi saat Ramadan 2018 juga diungkap mencapai 1,5 juta transaksi setiap harinya. 

Dhika juga menekankan, Shopee sebetulnya tidak terlalu bertumpu pada kampanye big sale-nya ini sebagai momen emas untuk menarik trafik lebih banyak, baik dari sisi transaksi dan pertumbuhan pengguna.

Karena pada kenyataannya, transaksi dari periode non big sale justru lebih mendominasi dari momen-momen seperti ini.

“Kalau itu pasti lebih banyak yang non big sale. Kalau kami lihat trafik presentase kampanye seperti ini tidak mungkin lebih besar dari yang sehari-sehari,” tandasnya.

Namun, Dhika mengakui kalau big sale adalah salah satu alat yang diklaim mampu menarik atensi pasar.

Karenanya, Shopee akan terus menghadirkan serangkaian promosi big sale pada waktu yang telah ditentukan.

“Big sale itu tool kampanye yang paling berhasil, dan dapat sentimen positif. Meski sentimennya besar, tapi tetap kalah dari yang non big sale,” pungkasnya.

(Jek/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya