Liputan6.com, Jakarta Saat ini tengah terjadi lima kali lipat kasus sifilis di bagian barat daya Wales, Inggris. Penyebabnya, sebagian besar karena pasien berhubungan seks tanpa kondom.
Ada peningkatan kunjungan ke klinik kesehatan seksual dari pasien yang melakukan seks tanpa kondom saat mereka berada di bawah pengaruh obat-obatan dan alkohol, menurut seorang dokter di Wales utara.
Advertisement
Dokter Ushan Andrady memperingatkan, orang harus mempertimbangkan risiko minum obat-obatan dan alkohol sebelum bercinta. Oleh karena itu, Dewan Kesehatan setempat meluncurkan kampanye untuk meningkatkan kesadaran kesehatan seksual.
Konsultan HIV, Andrady mengatakan, orang-orang tidak menyadari risiko melakukan hubungan seks tanpa kondom selagi berada di bawah pengaruh obat-obatan dan alkohol.
"Kami jelas telah melihat peningkatan pasien yang datang ke klinik karena berhubungan seks tanpa kondom saat berada di bawah pengaruh obat-obatan dan alkohol. Mereka menyesali apa yang telah dilakukan," kata Andrady, dikutip dari BBC, Senin (3/9/2018).
Terkadang orang melupakan kondom saat mereka berada di bawah pengaruh obat-obatan dan alkohol. Sifilis adalah infeksi menular seksual yang disebabkan bakteri bernama Treponema pallidum.
Gejala awal sifilis muncul sekitar tiga minggu setelah bakteri memasuki tubuh. Ini bermula dari munculnya lesi atau luka pada alat kelamin atau di dalam dan di sekitar mulut. Rasa nyeri akibat sifilis dapat dirasakan pasien.
Saksikan juga video menarik berikut:
Obat-obatan dan perilaku seksual
Pada 2016, British Medical Journal menyoroti hubungan antara penyalahgunaan obat-obatan dan risiko perilaku seksual yang lebih tinggi. Berdasarkan penelitian terhadap lebih dari 15.000 pria dan wanita, yang berusia antara 16-24 tahun.
Lebih dari 40 persen wanita dilaporkan melakukan hubungan seks tanpa kondom setelah pesta minuman keras dibandingkan 31 persen pria dalam kelompok usia yang sama. Andrady menjelaskan, orang-orang harus memastikan mereka siap untuk setiap kemungkinan yang terjadi.
Advertisement