Korban Penembakan di Tol Pasteur Membaik, tapi Terancam Lumpuh

Meski kondisi kesehatan korban penembakan di Tol Pasteur membaik, Kepala IGD RSHS Bandung mengatakan belum ada kemajuan dalam fungsi otot tangan dan kaki pasien.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 03 Sep 2018, 19:00 WIB
Kepala IGD RSUP Hasan Sadikin Doddy Tavianto. (Liputan6.com/Huyogo Simbolon)

Liputan6.com, Bandung - Kondisi Hani (21), korban penembakan di Tol Pasteur, Kota Bandung, membaik pasca-operasi. Tim dokter RS Hasan Sadikin berhasil mengeluarkan beberapa serpihan proyektil peluru yang bersarang di leher.

"Saat ini kondisi pasien sudah membaik, sudah bisa minum, ngobrol," kata Kepala IGD RSUP Hasan Sadikin Doddy Tavianto dalam keterangan kepada pers, Senin (3/9/2018).

Doddy menyebut, Hani masih membutuhkan obat-obat yang dapat meningkatkan kinerja jantung dan darah. Usai dioperasi pada Sabtu, 1 September 2018 lalu, ia diinapkan di ruang Intensive Care Unit (ICU).

"Rencananya hari ini kita pindahkan ke day care unit. Kalau sudah lebih baik nanti akan dipindahkan ke ruang rawat biasa," jelasnya.

Doddy lebih jauh mengungkapkan, akibat serpihan peluru yang bersarang di tubuh wanita asal Purwakarta itu, terjadi fraktur yang menyebabkan denyut jantung dan tekanan darahnya menjadi rendah.

"Mengenai tulang ruas keenam di mana fungsinya sebagai pengendali darah dan detak jantung, di samping pengendali saraf di tangan dan kaki. Karena ada kerusakan itulah, (dia) mengalami kelumpuhan," tutur Doddy.

Meski kondisi kesehatan korban penembakan membaik, Doddy mengatakan belum ada kemajuan dalam fungsi otot tangan dan kaki pasien. "Belum tahu sifatnya pemanen atau temporer. Tapi biasanya pemulihannya cukup lama," ucapnya.

Namun, ia menyebut pasien dapat sembuh dari kelumpuhan dengan pengobatan dengan obat penguat saraf dan fisioterapi. "Harus dilatih geraknya setiap hari," katanya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya