Liputan6.com, Yogyakarta - Kadar gula darah tinggi bisa berubah menjadi diabetes, penyakit tidak menular yang berisiko tinggi. Pengidap diabetes sulit menyembuhkan luka yang dialaminya.
Biasanya, pengidap diabetes menggunakan antibiotik untuk menyembuhkan luka di tubuhnya. Namun, penggunaan antibiotik dalam jangka panjang dapat memicu resistensi bakteri.
Sekelompok mahasiswa UGM, Erman Satya Nugraha, Dedy Setiawan, dan Dion Adiriesta Dewananda mencari alternatif obat untuk mengatasi infeksi Methicillin Resistant Staphylococcus Aureus (MRSA) pada luka diabetes dengan meracik jahe merah sebagai bahan salep luka penderita diabetes.
Baca Juga
Advertisement
Ekstrak jahe merah mengandung berbagai senyawa aktif yang mampu membunuh bakteri. Senyawa yang dimaksud, meliputi, flavonoid quersetin, flavonoid rutin, tanin, saponin, fenol, steroid dan alkaloid.
"Senyawa itu merupakan golongan senyawa yang bersifat bakterisidal kuat dengan mekanisme agonis seperti membuat pori pada dinding sel bakteri, menghambat enzim sintesis protein, merusak DNA, serta inhibisi kereaktifan membran sel," ujar Erdman, beberapa waktu lalu.
Senyawa fenol berperan dalam pembentukan pembuluh darah baru yang membantu kesembuhan jaringan luka. Mereka mengolah jahe merah yang banyak tersedia menjadi bentuk salep. Produk itu juga diujicobakan ke tikus selama 15 hari.
Hasilnya, salep jahe merah terbukti mampu mempercepat kesembuhan luka diabetes yang terinfeksi MRSA ketimbang salep antibiotik komersial. Mereka juga berharap penggunaan salep jahe merah ini bisa mencegah timbulnya resistensi bakteri serta menjadi obat alternatif untuk menyembuhkan luka pengidap diabetes.
Saksikan video pilihan berikut ini: