Kemenkeu Terbitkan Surat Utang Negara Rp 1 Triliun

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menerbitkan surat utang negara (SUN) senilai Rp 1 triliun dengan cara private placement pada 30 Agustus 2018.

oleh Agustina Melani diperbarui 03 Sep 2018, 20:15 WIB
lustrasi Investasi Penanaman Uang atau Modal (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menerbitkan surat utang negara (SUN) senilai Rp 1 triliun dengan cara private placement pada 30 Agustus 2018.

Mengutip keterangan tertulis Kemenkeu, Senin (3/9/2018), transaksi telah dilakukan pada 28 Agustus 2018. SUN yang diterbitkan merupakan jenis fixed rate seri FR0061 dengan status dapat diperdagangkan.

SUN tersebut memiliki kupon 7 persen dan yield 7,55 persen. Adapun jatuh tempo SUN pada 15 Mei 2022 dengan tanggal setelmen pada 30 Agustus 2018.

Sebelumnya, Kemenkeu terbitkan SUN dengan cara private placement pada 29 Agustus 2018 dengan jumlah total Rp 1 triliun yang transaksinya dilakukan pada 27 Agustus 2018. SUN tersebut termasuk FR seri FR0072 dengan status dapat diperdagangkan.

SUN tersebut memiliki kupon 8,25 persen dan yield atau imbal hasil 8,36 persen. SUN tersebut jatuh tempo pada 15 Mei 2036 dengan tanggal setelmen pada 29 Agustus 2018.

Pada 20 Agustus 2018, Kemenkeu juga terbitkan SUN dengan cara private placement senilai Rp 750 miliar. SUN tersebut FR seri FR0074 yang dapat diperdagangkan. SUN tersebut memiliki kupon 7,5 persen dan yield 8,35 persen. Surat utang itu jatuh tempo pada 15 Agustus 2032 dengan tanggal setelmen pada 20 Agustus 2018.

Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018 tercatat pembiayaan utang Rp 399,2 triliun. Defisit anggaran terhadap produk domestik bruto (PDB) 2,19 persen atau sekitar Rp 325,9 triliun.

 


Respons Ketidakpastian Global, Kemenkeu Kembali Jual Surat Utang Negara

lustrasi Investasi Penanaman Uang atau Modal (iStockphoto)

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) secara resmi membuka masa penawaran instrumen surat utang negara (SUN) Savings Bond Ritel (SBR) seri SBR004 kepada investor individu secara online (e-SBN). Masa penawaran itu akan berlangsung mulai 20 Agustus sampai 13 September 2018.

Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu, Luky Alfirman, mengatakan, penerbitan surat utang negara (SUN) berbasis SBR004 tersebut merupakan antisipasi atas kondisi sektor keuangan global yang saat ini tidak menentu.

"Sektor keuangan dan dunia sedang alami tekanan, bagaimana kita menanggapi pasar keuangan, terutama memperdalam pasar keuangan--khususnya di sektor pasar obligasi. Bagaimana kita juga ikut membangun negara ini dengan membeli SBR004," ujar dia di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin 20 Agustus 2018.

Luky menambahkan, investor dapat membeli SBR004 dengan daftar mitra distribusi yang ada seperti dari perbankan (Bank BCA, Bank Mandiri, Bank BNI, Bank Permata, Bank BRI, dan Bank BTN), perusahaan efek (Trimegah sekuritas), fintek (Investree dan Modalku) serta perusahaan efek khusus seperti Bareksa dan juga tanam duit.

"Instrumen ini memiliki daya tarik kupon yang tinggi, yakni 8,05 persen dan bersifat mengambang terhadap suku bunga BI 7 Days Repo Rate," ujarnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya