Begini Perkembangan Pembangunan Smelter Freeport

Pembangunan smelter Freeport Indonesia mencapai 5,18 persen hingga Agustus 2018.

oleh Bawono Yadika diperbarui 03 Sep 2018, 20:44 WIB
Tambang Grasberg PT Freeport Indonesia. Foto: Liputan6.com/Ilyas Istianur P

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Eksekutif PT Freeport Indonesia, Tony Wenas mengatakan, kemajuan pembangunan smelter yang berlokasi di Gresik, Jawa Timur sudah mendekati target, yakni lima persen. 

Hal ini ia sampaikan usai Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Direktorat Jenderal (Dirjen) Mineral dan Batubara (Minerba) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di Komisi VII DPR RI, Senin (3/9/2018). Rapat tersebut dimulai sejak sekitar pukul 13.00 WIB dan berakhir sekitar pukul 20.00 WIB.

Dari total target yang dicanangkan mencapai 5,18 persen hingga Agustus 2018, kata Tony,pembangunan smelter tersebut sudah menyentuh 90 persen. "Iya, sudah lebih dari 90 persen, sudah melebihi target. 90 persen ini untuk target total yang 5,18 persen," tutur dia di Gedung DPR, Senin.

Tony menyebutkan, laporan kemajuan pembangunan smelter menunggu dari surveyor. "Progresnya bukan dari ESDM, laporanya itu di surveyor," tutur dia.

Sebagai informasi, sebelumnya Kementerian ESDM mengungkapkan pembangunan smelter yang dikerjakan oleh PT Freeport Indonesia di wilayah Gresik, Jawa Timur ini baru mencapai 2,42 persen. 

Kini hingga awal pekan September, Tony menekankan bahwa total target 5,18 persen tersebut hampir terpenuhi yakni 90 persen dari total yang dicanangkan. 

 


Freeport Janji Tambah Investasi USD 110 Juta buat Kemajuan Proyek Smelter

Tambang PT Freeport Indonesia di Papua. Foto: Liputan6.com/Ilyas Istianur P

Sebelumnya, PT Freeport Indonesia berjanji menanamkan investasi USD 110 juta untuk mendukung perkembangan pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian mineral (smelter) bertambah menjadi 5,18 persen.

Direktur Pembinaan dan Pengusahaan Mineral Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Bambang Susigit mengatakan, kemajuan pembangunan smelter yang dibangun Freeport di Gresik Jawa Timur sudah mencapai 2,43 persen sampai Februari 2018. Nilai investasi pembangunan mencapai USD 100 juta.

Perkembangan pembangunan terkait dengan kegiatan penimbunan lahan seluas 200 hektar. "Pembangunan smelter sampai Februari 2,43 persen. Investasinya US$ 100 juta lebih,"‎ kata Bambang, di Kantor Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara, Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu 4 Juli 2018.

Menurut Bambang, perusahaan tambang asal Amerika serikat tersebut telah berkomitmen untuk meningkatkan pembangunan smelternya sebesar 2,75 persen sampai Agustus 2018, dengan begitu maka total perkembangan pembangunan smelter menjadi 5,18 persen.

"Sampai Februari yang sudah diversifikasi surveyor 2,43 persen, sampai Agustus 5,18‎ persen," tutur Bambang.

Penambahan pembangunan smelter tersebut diperkirakan menelan biaya USD 110 juta. Adapun kegiatan pembangunannya berupa stabilitas lahan pondasi,‎ menyusun studi kelayakan, dan perencanaan dokumen Anilisis Dampak Lingkungan (Amdal).

"Dari kumulatif ini 2,75 persen, tapi sebatas ini dia mengeluarkan duit US$ 110 juta yang dijanjikan Freeport ke pemerintah," dia menandaskan.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya