Sukses Indonesia di Asian Games 2018 Dibantu Cabang Olahraga Baru

Fakta mencatat, 20 dari 31 medali emas yang diraih Indonesia di Asian Games 2018 berasal dari cabang-cabang olahraga yang baru dipertandingkan.

oleh Zulfirdaus Harahap diperbarui 04 Sep 2018, 06:16 WIB
Kontingen Indonesia melintas saat pembukaan Asian Games 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Sabtu (18/8). Asian Games 2018 diikuti 45 negara. (Merdeka.com/Imam Buhori)

Jakarta Indonesia mencatatkan sejarah baru di Asian Games 2018 setelah mengoleksi 31 medali emas. Ternyata, kesuksesan kontingen tuan rumah sebagian besar dibantu cabang-cabang olahraga yang baru dipertandingkan di Asian Games edisi ke-18 ini.

Prestasi apik dicatatkan Indonesia setelah menghuni peringkat keempat pada klasemen akhir Asian Games 2018. Kontingen Merah Putih mencatatkan 31 medali emas, 24 medali perak, dan 43 medali perunggu.

Catatan 31 medali emas yang diraih Indonesia di Asian Games menjadi yang tertinggi sepanjang keikutsertaan di Asian Games. Sebelumnya, prestasi terbaik dicatatkan Indonesia ketika menjadi tuan rumah Asian Games 1962 dengan raihan 11 medali emas.

Mengacu pada statistik Gracenote yang dikutip dari situs resmi Asian Games, total 31 medali emas yang diraih Indonesia berasal dari cabang-cabang olahraga baru. Jumlah tersebut dikumpulkan Indonesia dari cabang pencak silat dengan 14 medali emas, panjat dinding 3 medali emas, paralayang 2 medali emas, dan jetski 1 medali emas.

Indonesia menjadi juara umum di cabang olahraga pencak silat dengan raihan 14 medali emas. Adapun dua medali emas sisanya dari cabang olahraga tersebut diraih Vietnam.

Selain itu, Indonesia juga mampu mendulang medali dari cabang olahraga baru lainnya di Asian Games seperti bridge 4 medali perunggu, kurash 1 medali perunggu, dan skateboard 2 perak serta 2 perunggu.

Tantangan Indonesia ke depannya adalah agar mampu mempertahankan cabang-cabang olahraga yang potensial untuk tetap dipertandingkan di Asian Games 2022. Hal ini tentu saja membutuhkan kerja keras agar mampu meyakinkan negara-negara lainnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya