Liputan6.com, Jakarta Gempa berkekuatan 7,0 magnitudo yang mengguncang Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) meninggalkan duka mendalam bagi segenap bangsa ini. Gempa beruntun yang terjadi selama beberapa pekan telah meluluhlantakkan sejumlah sektor vital kehidupan masyarakat, dan menelan korban.
Sampai masa rehabilitasi ini, sebanyak lebih dari 300 ribu masyarakat masih mengungsi di sejumlah titik pengungsian. Tidak hanya kehilangan materi dan keluarga, korban gempa Lombok juga mengalami trauma.
Advertisement
Sebagai bentuk kepedulian kepada korban bencana Lombok, K-Link Care Foundation memberikan terapi trauma dan donasi logistik. Bantuan logistik berupa bahan makanan, sarung, selimut, handuk, dan kebutuhan mandi dibagikan ke wilayah Lombok dan Bima, Sumbawa.
Pemerintah pusat dan daerah NTB selalu berkoordinasi memantau perkembangan gempa di sana, terutama kebutuhan masyarakat pengungsi yang dirasakan penting dan mendesak. Salah satunya kebutuhan terpal untuk membangun tenda sebagai tempat tinggal sementara yang masih dirasakan sangat kurang.
Trauma gempa Lombok
Kekhawatiran terjadinya gempa susulan memang masih menghantui warga masyarakat. Sebagian besar warga belum berani tidur di rumah masing-masing. Mereka memilih tidur di tenda pengungsian di lapangan terbuka.
Selain memberikan donasi dalam bentuk bantuan logistik, para korban gempa Kombok juga diberi dukungan dalam bentuk trauma healing, khususnya kepada anak-anak di lokasi pengungsian.
Advertisement
Bangkit pasca gempa Lombok
Kegiatan kemanusiaan ini juga mendirikan dapur umum dan memasak kebutuhan pengungsi. Berharap masyarakat korban gempa Lombok dapat kembali bangkit dan melanjutkan kehidupan mereka dengan baik.
"Gempa bumi Lombok menimbulkan keprihatinan kita semua. Kami berupaya memberikan respon cepat untuk membantu saudara-saudara kita di lokasi bencana. Semoga masyarakat Lombok terus diberikan kesabaran dan musibah ini segera berakhir dan tertanggulangi dengan cepat dan tepat," kata Radzi Saleh presiden direktur K-Link Indonesia seperti rilis yang diterima Liputan6.com, Rabu (5/9/2018).