Liputan6.com, Jakarta Hepatitis B bisa menjadi lebih berbahaya apabila orang yang mengalami hal tersebut masih berusia muda. Risiko kerusakan hati bahkan bisa berkembang menjadi kanker ketika dewasa.
Mengutip Multicultural HIV and Hepatitis Service pada Selasa (4/9/2018), semakin muda usia seseorang pada saat mereka terinfeksi hepatitis B, semakin tinggi resikonya menjadi hepatitis B kronis pada saat mereka dewasa.
Advertisement
Sementara, kebanyakan orang dewasa yang terinfeksi hepatitis B dapat menghilangkan virus dengan sendirinya.
Beberapa cara hepatitis B bisa terjadi di usia muda antara lain adalah di saat kelahiran, dari seorang ibu yang menularkan infeksi pada bayinya. Terutama, di negara yang sedang berkembang.
Selain itu, pada masa kanak-kanak juga bisa ditularkan dari orang ke orang melalui luka atau potongan yang tidak tertutup.
Sementara itu, bagi penderita dewasa, hepatitis B bisa terinfeksi lewat hubungan seks tanpa kondom dengan penderita, serta berbagi alat jarum suntik narkoba yang sama.
Virus ini juga tidak akan menginfeksi melalui batuk, pelukan, gigitan atau sengatan seranga, penggunaan kamar mandi dan toilet, penggunaan bersama peralatan masak dan makan, serta kolam renang.
Simak juga video menarik berikut ini:
Masalah Dunia
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di tahun 2015, hepatitis B mengakibatkan 887 ribu kematian. Infeksi hati ini sudah menjadi masalah kesehatan yang mendunia.
Menurut WHO, prevalensi tertinggi berada di wilayah Pasifik Barat dan Afrika dengan persentase masing-masing sebesar 6,2 persen dan 6,1 persen dengan populasi dewasa yang terinfeksi.
Sementara, di Asia Tenggara ada di angka 2,0 persen dan Eropa berada di 1,6 persen dengan populasi umum terinfeksi.
Di Amerika sendiri, hanya 0,7 persen populasi yang terinfeksi hepatitis B.
WHO menyatakan bahwa vaksin hepatitis B sudah tersedia sejak 1982 dan 95 persen efektif mencegah infeksi, serta perkembangan penyakit kronis dan kanker hati akibat hal tersebut.
Advertisement