Bulog Belum Berencana Tambah Impor Beras

iziin impor beras yang dikeluarkan pemerintah sebenarnya merupakan bentuk antisipasi.

oleh Merdeka.com diperbarui 04 Sep 2018, 13:45 WIB
Pekerja memanggul karung Beras milik Badan Urusan Logistik (Bulog) di Gudang Bulog kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (7/6). Bulog memiliki stok beras sebanyak 2,1 juta ton. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perdagangan telah mengeluarkan izin impor sebanyak 2 juta ton. Meskipun demikian Perum Bulog menyatakan belum akan menambah impor beras.

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menjelaskannya, saat ini Bulog tengah berupaya untuk menyerap beras masyarakat. Pihaknya tengah berupaya menahan agar tak perlu menambah impor.

"Kan sudah tidak ada impor lagi, itu impor yang lama sebelum saya menjadi Dirut itu sudah ada impor 1,8 juta ton tapi yang terealisasi 1,8 ton dulu," ungkapnya saat ditemui, di Gudang Bulog Divre DKI Jakarta dan Banten, Selasa (4/9/2018).

"Saya tidak mau datangkan dulu. Kita simpan di negara asal karena kita harus lihat progres panen kita. Kita tidak boleh menggangu produksi petani kita. Nah di kala nanti kita membutuhkan itu baru kita ambil," kata dja.

Dia menjelaskan izin yang dikeluarkan pemerintah sebenarnya merupakan bentuk antisipasi, kalau-kalau terjadi kekurangan stok beras di dalam negeri.

Sebagai pihak yang mendapat penugasan untuk melakukan impor, Perum Bulog akan mempertimbangkan urgensi impor beras berdasarkan perhitungan kebutuhan dan serapan beras dalam negeri.

"Gini kalau izin itu bisa saja diberikan untuk mengantisipasi umpana prediksi cuaca untuk tahun ini dimungkinkan ada masa paceklik yang luar biasa nah el nino dan segala macam. Boleh saja dikeluarkan izin impor sebanyak-banyaknya, tapi kan tidak harus direalisasikan sejumlah itu. Kita lihat kebutuhanya jadi kalau kita dapet izin 2 juta ton impor beras tapi yang cukup kita realisasikan 200 ribu ya kita realisasikan 200 ribu," ujar dia.

 


Berharap Tidak Impor

Pekerja menurunkan beras bulog di Pasar Induk Cipinang, Jakarta, (16/2). Kementerian Pertanian mencatat harga beras Desember 2014 hingga Januari 2016 memang mengalami kenaikan, namun berangsur turun pada pekan kedua Februari. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Karena itu, Mantan Kepala BNN ini menegaskan pihaknya belum berencana merealisasikan secara penuh izin impor yang dikeluarkan Kementerian Perdagangan.

"Yang 2 (juta ton) ini belum. Itu baru wacana yang akan dimungkinkan di kala kita menghadapi sesuatu yang ke depan dimungkinkan ke depan disiapkan utuk impor 2 juta. Insya Allah tidak ada, ya karena sekarang kan saya masih berharap mudah mudahan betul-betul serapan berasbmasyarakat kita banyak," tandasnya.

Reporter: Wilfridus Setu Embu

Sumber: Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya