Liputan6.com, Jakarta - Ade Fitrie Kirana punya sekelumit cerita soal berbisnis. Baginya, menjadi pebisnis bukanlah pekerjaan mudah.
Selain harus memiliki mental pantang menyerah, seorang pebisnis juga harus mempunyai pemikiran yang berbeda dari kebanyakan orang.
"Pola pikir yang dimiliki pebisnis adalah pola pikir yang membuat kita terkadang berpikir dua kali untuk menjadi pebisnis. Butuh tekad bulat dan motivasi tinggi untuk menjadi pebisnis juga harus berani alias nekat. Tapi dalam arti positif lho," kata Ade Fitrie Kirana saat menjadi narasumber dari giat Workshop Kewirausahaan Pekraf UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Pesinetron bernama lengkap Raden Siti Fitrie Kirana ini menegaskan, bisnis dimulai dengan bekal perjuangan dan kesabaran dalam meraih untung. "Dan Untuk menjadi seorang pebisnis, bersiaplah menghadapi perputaran uang yang tidak menentu," dia menjabarkan.
Baca Juga
Advertisement
Beda dengan Karyawan
Bintang sinetron Islam KTP ini mengambil contoh berbisnis dengan bekerja di kantor. Tentu ada perbedaan yang mencolok.
"Kalau Kita adalah seorang karyawan, Kita akan mendapatkan uang sesuai dengan kontrak perjanjian dengan perusahaan. Serta menerima uang lembur apabila melewati jam kerja. Berbeda dengan pebisnis, mereka harus siap menghadapi kondisi keuangan yang tidak menentu. Betapa tidak, seorang pebisnis akan mendapatkan penghasilan dari keberhasilan bisnisnya dan bukan dari hasil gaji," dia menguraikan.
Advertisement
Pengetahuan Adalah Kunci
Wawasan dan pengetahuan yang luas, kata Ade Fitrie Kirana, diperlukan sebagai modal untuk menapaki bisnis yang dirintis dari nol.
"Seorang pebisnis harus mempunyai wawasan yang luas. Seorang pebisnis harus mampu melihat peluang dan celah di depannya. Kemampuan seperti ini dapat dimiliki seorang pebisnis apabila ia mempunyai wawasan dan pergaulan yang luas. Dengan wawasan dan pergaulan yang luas, seorang pebisnis akan mampu membawa arah dan dengan cepat memutuskan langkah bisnisnya untuk mengembangkan bisnisnya," katanya ditutup dengan tepuk tangan mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah.