Liputan6.com, Jakarta - Bakal calon wakil presiden Sandiaga Salahuddin Uno sempat mengkritik dan merasa khawatir jika nanti Jokowi yang kini menjabat sebagai presiden berpotensi menggunakan fasilitas negara untuk kampanye.
Terkait hal ini, Mendagri Tjahjo Kumolo mempertanyakan rasa khawatir Sandiaga Uno. Menurut Tjahjo, kekhawatiran itu tidak beralasan karena sekarang ada pihak-pihak yang mengontrol dan mengawasi.
Advertisement
"Kenapa takut? Masyarakat mengontrol, pers mengontrol," ucap Tjahjo di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (4/9/2018).
Dia juga yakin, baik presiden maupun jajarannya, tidak akan melakukan hal tersebut. Dia juga menegaskan semua ingin proses berjalan sesuai aturan.
"Enggak ada, yakinlah. Kita ingin demokrasi ini terbuka," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Sandiaga Uno menjawab tudingan melakukan kampanye di kampus-kampus. Dia malah menyindir balik lawannya, pasangan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin.
Kepada Ma'ruf dia mengingatkan, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu apakah tidak menyusupi masjid dengan politik praktis melalui ceramah-ceramah.
"Dan ini menjadi hal yang yang harus kita perhatikan. Karena selain daripada kampus, tempat beribadah juga tidak boleh. Ini akan menjadi sangat delicate saya bilang. Karena Pak Kiai (Ma'ruf) kan tempatnya di masjid, kiai kan terus memberikan ceramah, motivasi memberikan khotbah di masjid. Batasan seperti apa tidak boleh," ungkap Sandiaga.
Sindir Jokowi
Dia juga menyindir Jokowi sebagai presiden petahana yang bisa menggunakan fasilitas negara sebagai tempat berkampanye.
"Pak Jokowi ada di pemerintahan. Beliau pasti akan ada di tempat-tempat instansi pemerintah. Ini akan menjadi diskursus yang menarik menurut saya. Dan kita menyikapinya secara real dengan praktik di lapangan. Dan bisa dijalankan," tuturnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement