Top 3 Berita Hari Ini: Nasib Penganiaya Polisi Senior di Polda Sultra, Dipecat?

Top 3 berita hari ini, kematian Bripda Faturrahman karena pelaku cemburu buta. Kala itu Bripda Sulfikar pernah melihat juniornya mengajak makan dan jalan istrinya.

oleh M SyukurMaria FloraAhmad Akbar Fua diperbarui 05 Sep 2018, 02:00 WIB
Bripda Faturahman Ismail (dok. Istimewa)

Liputan6.com, Kendari - Top 3 berita hari ini, polisi kini telah menahan penganiaya Bripda Faturrahman Ismail hingga tewas. Mereka adalah senior korban yang bertugas di Polda Sulawesi Tenggara (Sultra), yaitu Bripda Sulfikar dan Bripda Fislan.

Setelah diselidiki, kematian Bripda Faturrahman karena pelaku cemburu buta. Kala itu Bripda Sulfikar pernah melihat juniornya mengajak makan dan jalan istrinya. 

Dendam yang disimpan diluapkan pada Minggu, 2 September 2018, sekitar pukul 23.30 Wita. Saat itu, Sulfikar dan korban serta bersama rekan-rekannya baru saja menggelar operasi cipta kondisi.

Sementara itu, di mata keluarganya, Bripda Faturrahman dikenal sebagai sosok perhatian kepada keluarganya dan cukup cerdas.

Dia juga dikenal sebagai salah seorang pebasket di Polda Sultra. Aktif bermain basket sejak SMA, membuat korban sering ikut kejuaraan basket lokal membawa nama Polda Sultra.

Korban juga dikenal suka bercanda oleh rekan-rekannya.

Berikut berita terpopuler dalam Top 3 Berita Hari Ini:  

1. Cemburu Buta Polisi Sultra Berujung Kematian Tragis Polisi Muda

Kecemburuan polisi di Polda Sultra pada juniornya berubah jadi dendam dan dilampiaskan dengan pemukulan pada tengah malam di hadapan 19 rekan polisi muda. (Liputan6.com/Ahmad Akbar Fua)

Kasus penganiayaan yang dialami Bripda Faturrahman Ismail (20) hingga tewas di Polda Sulawesi Tenggara (Sultra), Senin dini hari, 3 September 2018, ternyata bermotif cemburu.

Identitas kedua polisi bermasalah itu adalah Bripda Sulfikar dan Bripda Fislan. Bripda Sulfikar lebih senior dua tahun dibanding pelaku, sedangkan Bripda Fislan senior setahun.

Sulfikar mengetahui polisi muda itu pernah mengajak makan istrinya di suatu tempat, tanpa menyebutkan waktu kejadian itu. "Saat itu, pelaku mengetahui tindakan korban dan menyimpan dendam," tutur abid Humas Polda Sulawesi Tenggara, AKBP Harry Goldenhart.

Selengkapnya...

2. Polisi Korban Cemburu Buta Seniornya di Sultra Baru 6 Bulan Nikmati Gaji

Polisi muda yang menjadi korban tewas akibat dianiaya seniornya di Polda Sultra dikenal sebagai pebasket yang pernah mewakili institusi. (Liputan6.com/Ahmad Akbar Fua)

Bripda Faturrahman Ismail (20), polisi yang tewas usai dianiaya kedua seniornya di Polda Sulawesi Tenggara (Polda Sultra), ternyata baru enam bulan menikmati tugasnya sebagai polisi muda. 

Dari keterangan keluarga, Faturrahman merupakan lulusan SMA pada 2015 di Kabupaten Kolaka Utara. Usai menganggur selama setahun, Faturrahman sempat memutuskan kuliah mengambil jurusan teknik arsitektur.

"Kami syok, tidak disangka-sangka akan begini," ujar Haidir, sepupu korban.

Selengkapnya...

3. Makan Umpan Ayam, Buaya Raksasa Mati Mengenaskan di Tangan Warga

Sejumlah luka menganga ditemukan pada tubuh buaya raksasa yang ditangkap warga di Bengkalis, Riau. (Liputan6.com/M Syukur)

Kemunculan buaya raksasa membuat ketakutan warga di Desa Temiang, Kecamatan Bandar Laksamana, Kabupaten Bengkalis, Riau. Tak ingin ada korban, warga lalu memancing buaya jantan itu dengan umpan ayam pada Minggu, 2 September 2018.

Nahas bagi buaya karena warga kepalang takut hingga memukul bagian kepalanya. Buaya itu menemui ajalnya dan sudah dibawa ke Kota Pekanbaru oleh Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Senin, 3 September 2018.

Pemeriksaan petugas, pada fisik buaya ditemukan sejumlah luka menganga, terutama di bagian kepala serta moncongnya.

Selengkapnya...

 

Saksikan video pilihan di bawah ini: 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya