Liputan6.com, Jakarta Wall street ditutup melemah seiring penurunan saham Facebook dan Nike yang menambah kekhawatiran terkait negosiasi perdagangan antara Amerika Serikat dan negara ekonomi utama lainnya.
Melansir laman Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average turun 108,52 poin, atau 0,42 persen ke posisi 25.856,30. Sementara indeks S & P 500 turun 8,61 poin, atau 0,30 persen, menjadi 2.892,91 dan Nasdaq Composite turun 39,01 poin, atau 0,48 persen ke posisi 8.070,53.
Baca Juga
Advertisement
Perdagangan kali ini antara lain dipengaruhi saham Nike yang turun 2,1 persen. Ini membawa indeks Dow Jones Industrial Average jatuh.
Saham Nike turun dipicu adanya seruan untuk memboikot raksasa pakaian olahraga tersebut di media sosial setelah memilih Colin Kaepernick sebagai wajah iklan menandai peringatan ke-30 dari perusahaan dengan slogan "Just Do It" .
Kemudian saham Facebook turun 3 persen setelah broker MoffettNathanson menurunkan peringkat perusahaan media sosial raksasa ini menjadi "netral" dari "beli" dengan alasan perlambatan pertumbuhan pendapatan.
Adapun indeks teknologi S & P turun 0,7 persen, berada di jalur kerugian terbesar sejak 15 Agustus.
"Ini lebih berkaitan dengan fakta bahwa pasar telah memiliki kekuatan yang kuat dalam dua hingga tiga minggu terakhir dan itu normal bagi orang untuk mengambil sedikit keuntungan dari meja," kata Robert Pavlik, Kepala Strategi Investasi dan Manajer Portofolio Senior di SlateStone Wealth LLC di New York.
Investor berhati-hati karena adanya putaran baru pengenaan tarif impor AS pada barang-barang Cina senilai USD 200 miliar yang diperkirakan akan berlaku setelah 6 September.
Di sisi lain, pembicaraan antara Kanada dan Amerika Serikat untuk merundingkan kembali Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA) berakhir dengan catatan yang tidak menyenangkan pada hari Jumat.
Namun para pejabat menetapkan rencana untuk melanjutkan pembicaraan pada hari Rabu.
Meskipun ada ancaman tarif yang naik dan ketidakpastian perdagangan, indeks utama AS ditutup lebih tinggi pada bulan Agustus, dengan Nasdaq membukukan kenaikan bulanan terbesar sejak Januari.
Namun, para pedagang tetap berhati-hati tentang kondisi September.
Adapun indeks S & P mencatatkan posisi 35 tertinggi dalam 52-minggu dan enam terendah baru, sementara Nasdaq mencatat 82 tertinggi baru dan 27 terendah baru.