Liputan6.com, Jakarta - Mozilla kini menghadirkan fitur baru. Fitur ini, menurut informasi yang Tekno Liputan6.com BGR, telah melalui serangkaian tahapan untuk membuat load situs web menjadi lebih cepat daripada biasanya.
Kehadiran fitur baru tersebut, didasari dari penelitian baru Ghostery, yang menemukan sekitar lebih dari 55 persen pengguna menghabiskan waktu memuat situs web karena aktivitas background yang belum tentu disukai.
Baca Juga
Advertisement
Berdasarkan kutipan data Ghostery, salah satu pendekatan yang harus dilakukan adalah dengan meningkatkan kinerja pemuatan halaman.
“Durasi pemuatan halaman yang begitu panjang, ternyata dapat merugikan pengguna di situs web,” tutur Ghostery.
Dampaknya, pihak perusahaan menambahkan fitur baru di Firefox 63 Nightly untuk memblokir pelacak yang memperlambat pemuatan laman. Fitur canggih tersebut bakal melenggang pada bulan ini.
Mozilla berpendapat, sebagian besar browser tidak memberi peluang pada pengguna dalam tingkat privasi. Itu sebabnya, Firefox akan memblokir akses penyimpanan dari konten pelacakan pihak ketiga.
Kendati demikian, fitur ini sudah tersedia bagi pengguna Firefox Nightly, dan Mozilla berharap bisa menghadirkan perlindungan untuk seluruh pengguna Firefox 65.
Mozilla juga melakukan upaya proses pelacakan dengan metode fingerprinting pengguna untuk identifikasi dan mengontrol perangkat mereka.
Mozilla Garap Browser Android Baru
Perusahaan di balik browser populer Firefox, Mozilla, tengah menyiapkan produk baru. Mozilla dilaporkan tengah melakukan pengembangan sebuah browser baru dengan kode nama Fenix.
Dilansir Phone Arena, Rabu (11/7/2018), Fenix merupakan browser untuk perangkat berbasis OS Android. Browser ini disebut sebagai proyek yang sangat rahasia.
Sebuah komentar di platform pengembangan software, GitHub, memberikan sedikti gambaran tentang browser tersebut. "Fenix bukan browser Android orang tua Anda," demikian tulisan yang tercantum di GitHub.
Mozilla diperkirakan akan menjadikan Fenix sebagai browser yang sangat pribadi, sehingga kemungkinan besar memiliki mode inconigto.
Sejauh ini, belum ada bocoran informasi dari Mozilla tentang fitur-fitur yang dimiliki Fenix. Selain itu, informasi tentang waktu peluncurannya pun belum muncul.
Di luar Fenix, Mozilla memiliki beberapa produk di lini browser yakni Firefox, Firefox Focus, Firefox Rocket dan Firefox Klar.
Masing-masing memiliki target pasarnya sendiri dengan Firefox sebagai produk flagship Mozilla. Firefox Focus, misalnya, merupakan browser ringan untuk memberikan pengalaman mobile yang lebih baik.
Advertisement
Mozilla Pamer Browser Firefox untuk Headset AR dan VR
Sebelumnya, Mozilla juga mengumumkan sebuah browser web khusus bernama Firefox Reality. Browser web ini didesain khusus untuk pengalaman Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR).
Firefox Reality menyuguhkan para pengguna komputer dengan akses tak terbatas kepada teknologi berkembang dan baru, termasuk AR dan VR, di Windows, Max dan platform Linux. Mozilla sudah merilis demo Firefox Reality yang menggunakan headset HTC Vive Focus.
Mozilla menggambarkan browser tersebut untuk mixed reality (MR). MR atau kadang disebut sebagai realitas hybrid, merupakan penggabungan dunia nyata dan virtual untuk menghasilkan lingkungan dan visualisasi baru, yang berisi benda fisik dan digital "hidup berdampingan" dan berinteraksi secara real time.
"Kami percaya masa depan web akan sangat terkait dengan AR dan VR, dan masa depan itu akan hidup melalui browser. Itu sebabnya kami membuat Firefox Reality, sebuah jenis browser web baru yang didesain untuk bekerja di headset AR dan VR atau MR secara mandiri," jelas Mozilla dalam keterangannya.
Firefox Reality dapat bekerja dengan banyak perangkat dari berbagai manufaktur. Untuk saat ini, Mozilla sudah menguji browser itu dengan perangkat HTC Vive Focus, Gear VR dan Google Dream. Namun, akan lebih banyak perangkat AR dan VR yang dapat menggunakan layanan tersebut.
(Vivi Hartini/Jek)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: