Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan e-commerce Bukalapak menerima kedatangan 70 hakim pengadilan di kantornya yang berlokasi di Kemang, Jakarta Selatan. Kedatangan para hakim ini dalam rangka studi banding untuk mempelajari inovasi serta tren perkembangan e-commerce di Indonesia.
"Kami pada dasarnya terbuka dengan lembaga pemerintah, swasta, maupun pendidikan, kami terbuka dengan seluruh sektor. Kami percaya nilai-nilai Bukalapak seperti pendekatan penggunaan data, serta branding dapat tertular kepada tamu-tamu yang hadir," tutur Co-founder & President Bukalapak Fajrin Rasyid kepada Liputan6.com, Rabu (5/9/2018).
Baca Juga
Advertisement
Melihat animo yang datang dari para hakim, Fajrin menekankan Bukalapak akan semangat mengadakan program-program yang serupa di kemudian hari.
"Ternyata mereka menyenangkan yah, tidak seperti kesannya yang kaku, dan seram. Dan kita willingly untuk lakukan hal yang sama ini kedepannya," dia menambahkan.
Pengajar pimpinan pengadilan, Cuhandi (50) mengaku senang dapat melakukan media visit ke kantor Bukalapak. Mereka bisa mengetahui bagaimana cara menularkan semangat inovasi bagi pemimpin-pemimpin muda bagi para hakim tersebut.
"Kita ingin belajar juga dari e-commerce tentang bagaimana melakukan inovasi. Yang datang ini dari semua lembaga dan merupakan ketua pengadilan yang notabene pemimpin di kantornya. Makanya ini penting untuk belajar langsung kepemimpinan dari kantor Bukalapak," ungkap dia.
Para hakim yang datang berasal dari 4 pengadilan tinggi yaitu Ketua Pengadilan Negeri seluruh Indonesia, Ketua Pengadilan Agama seluruh Indonesia, Kepala Pengadilan Militer, dan juga Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Bandung.
Bukalapak Gandeng Pusat Zakat Umat Dorong UKM Goes Digital
Bukalapak bekerja sama dengan Pusat Zakat Umat menggelar program pemberdayaan ekonomi masyarakat bertajuk 'Pelatihan UKM Goes Digital' di Gedung Qornul Manazil, Bojongsoang, Bandung.
Kegiatan yang berlangsung pada Rabu (15/8/2018) ini dihadiri oleh kader jamiyyah yang berasal dari seluruh Badan otonom dan Perguruan tinggi Persatuan Islam, juga masyarakat umum. Program ini merupakan implementasi Bukalapak untuk membangun Indonesia melalui pemberdayaan UKM dengan dukungan teknologi.
Seluruh peserta pada program kegiatan 'Pelatihan UKM Goes Digital' ini diberikan edukasi dan pelatihan seputar seluk beluk bisnis online bersama para pakar dan pelapak Bukalapak yang memiliki pengalaman dalam berbisnis online.
Baca Juga
Para pembicara yang mengisi kegiatan tersebut adalah Muhammad Isa selaku Strategic Advisor to CEO Bukalapak, Abdul Hafizh Asri selaku Investment Solutions Manager Bukalapak, Edwin Khadafi selaku Wakil Ketua Himpunan Pengusaha Persatuan Islam (HIPPI) Pusat, dan Om Hermawan Ranger Komunitas Bukalapak Jakarta.
Sederet materi yang diberikan kepada peserta pelatihan seperti pentingnya pemanfaatan teknologi digital dalam berwirausaha, membangun mental sebagai pebisnis, manfaat dan prospek berjualan secara online, tips dan trik menjalankan bisnis online yang baik dan benar, serta cara menghadapi berbagai resiko dalam berbisnis secara online.
“Pemberdayaan ekonomi masyarakat di seluruh Indonesia menjadi salah satu fokus kami di Bukalapak. Penetrasi penggunaan internet di Indonesia mengubah perilaku belanja masyarakat yang semula masih offline menjadi online. Kami melihat adanya potensi masyarakat Indonesia untuk menjadi pebisnis online," ujar Isa.
Advertisement