Liputan6.com, Surabaya - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan pemerintah tidak akan menghentikan tunjangan bagi para guru.
Hal ini menyusul kabar yang menyebutkan jika tunjangan bagi para tenaga pendidik ini akan dihentikan.
"Saya mau menjawab karena beredar luas di media sosial mengenai tunjangan guru yang akan dihentikan. Memasuki tahun politik isu-isu seperti ini pasti bertebaran," ujar dia di Universitas PGRI Adi Buana Surabaya, Jawa Timur, Kamis (6/9/2018).
Baca Juga
Advertisement
Jokowi mengungkapkan, meski kabar ini sebelumnya sudah dibantah oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, tetapi dirinya menegaskan sekali lagi jika tunjangan bagi para guru tidak dihentikan dan tetap akan diberikan.
"Meski pun sudah dibantah oleh Menteri Keuangan, saya ingin menegaskan lagi bahwa kabar itu bohong, hoax," kata dia.
Jika memang ada pihaknya yang berniat untuk menghentikan tunjangan bagi para guru, Jokowi menyatakan dirinya siap untuk berada di garis terdepan untuk membela hak guru.
"Kalau benar ada yang ingin menuju ke sana, saya siap berdiri di depan untuk membela kepentingan guru-guru agar dapat melaksanakan tugas mulianya mendidik kader bangsa di negara kita," kata dia.
Kabar Gembira, Tunjangan Guru Bakal Naik pada 2019
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo merencanakan naiknya anggaran pendidikan menjadi Rp 487,9 triliun pada 2019. Ia pun memastikan anggaran untuk tunjangan guru PNS dan non-PNS juga akan naik.
Itu dikatakan Jokowi pada penyampaian keterangan pemerintah atas Rancangan Undang-Undang tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2019.
"Belanja negara untuk bidang pendidikan padatahun 2019 juga akan diarahkan untuk memperkuat program BOS bagi 57 juta siswa, meningkatkan kualitas guru PNS dan non-PNS melalui tunjangan profesi," ujar Jokowi di Gedung MPR/DPR, Kamis 16 Agustus 2018.
Dalam pidatonya, anggaran BOS terutama disorot oleh Presiden Jokowi karena telah terbukti mampu menaikkan angka partisipasi murnia untuk SD, SMP, SMA, dan madrasah.
Biaya Bantuan Operasional Sekolah (BOS) juga akan dipakai untuk membangun sarana pendidikan di SMK dan memperkuat program vokasi.
"Selain itu, (dana BOS) juga ditujukan untuk membangun 1.407 ruang praktik SMK dan bantuan pelatihan atau sertifikasi 3.000 mahasiswa, memperkuat program vokasi yang lebih masif dan terintegrasi lintas kementerian," ucapnya.
Presiden Jokowi juga memberi perhatian pada pesantren. Ia berjanji akan ada pembangunan sarana kelas dan laboratorium di 1.000 pesantren.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Baca Juga
Kisah 2 Wali Kedatangan Nabi Khidir tapi Lebih Pilih Gurunya, Ada Murid Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani
Momen Prabowo Subianto Beri Anugerah Guru Hebat Indonesia 2024 pada Mbah Guru Matematika dan Pendiri Gubuk Baca
Terganjal Persyaratan D4 dan S1, Nasib 249 Ribu Guru Non-ASN di Indonesia Terancam Tak Dapat Tunjangan Sertifikasi
Advertisement