Liputan6.com, Bogor - Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor saat ini tengah ikut gencar menggalakkan gerakan membawa wadah minum makanan sendiri atau ompreng di seluruh sekolah.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor Fahrudin mengatakan, gerakan itu dilakukan guna mengurangi sampah plastik dan kertas di kota hujan.
Advertisement
"Permasalahan sampah menjadi salah satu program prioritas Pemkot Bogor dan ini tidak hanya menjadi tanggung jawab Dinas Lingkungan Hidup, tapi semua harus ikut ambil bagian," kata Fahrudin, Kamis (6/9/2018).
Menurutnya, jika rata-rata setiap sekolah di Kota Bogor dapat mengurangi volume sampah hingga 25 kg per hari, maka volume sampah yang dihasilkan dari jajanan kemasan anak akan turun hingga mencapai 10 ton per hari.
"Kami ingin ompreng makan dan botol minum digunakan saat membeli jajanan, sebagai pengganti kemasan jajanan baik plastik maupun kertas," ujar Fahrudin.
Fahrudin berharap ke depan program tersebut diterapkan di seluruh sekolah di Kota Bogor. Sehingga para pelajar turut berperan serta mengurangi sampah kertas dan plastik.
"Kami ingin program ini berjalan sehingga mampu mengurangi sampah kertas dan plastik," terang Fahrudin.
Saat ini, program ompreng sekolah sudah mulai berjalan di beberapa sekolah. Salah satunya di SDN Cibuluh 1, dipastikan sudah hampir 100 persen siswanya membawa ompreng dan botol minum dari rumah.
Apabila program ini berjalan, dirinya akan memberikan reward bagi sekolah-sekolah yang konsisten menerapkan program ompreng sekolah ini. Penghargaan yang diberikan yakni mendapat julukan sekolah sehat dan ramah limgkungan.
"Secepatnya akan diwajibkan, tapi sosialisasi dulu sampai sebagian besar terbiasa melakukan hal itu," kata dia.