Transformasi Perajin Lokal, dari Ritel Konvensional ke e-Commerce

e-Commerce kini sudah menjadi pilihan bagi banyak perajin lokal karena dianggap sangat menguntungkan bagi kelangsungan dan pertumbuhan industri kerajinan tangan.

oleh Iskandar diperbarui 06 Sep 2018, 17:39 WIB
Pengrajin mengecek tingkat akurasi saat membuat gitar di Syukey Guitars, Cirendeu, Ciputat Timur (3/4). Gitar buatan tangan ini dipatok dengan harga Rp 5 juta hingga Rp 20 juta. (Merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - Perajin lokal yang sebelumnya hanya menjajakan hasil karyanya di pasar atau pusat perbelanjaan (ritel konvensional), beberapa tahun belakangan ini mulai meninggalkan metode tersebut dengan merangkul teknologi.

Ya, platform e-Commerce kini sudah menjadi pilihan bagi banyak perajin lokal karena dianggap sangat menguntungkan bagi kelangsungan dan pertumbuhan industri kerajinan tangan. Sama halnya dengan pembeli, kini mereka juga mulai membeli produk kerajinan tangan di e-Commerce tanpa harus repot pergi ke pasar.

William Wimpy, seorang pengusaha batik ramah lingkungan, mengatakan bahwa dirinya kini mengandalkan e-Commerce untuk menjual label eco-fashion miliknya, Canting Hijau.

"Sebelum berjualan di e-Commerce, penjualan saya hanya terbatas pada teman dan saudara saya. Setelah bergabung ke e-Commerce, merek Canting Hijau semakin populer dan dikenal masyarakat,” kata William melalui keterangan tertulis, Kamis (6/9/2018).

Sementara Riski Hapsari, perajin di balik merek Koleksikikie, mengatakan bahwa dia menggunakan online marketplace yang terhubung dengan media sosial karena berbagai foto yang telah diunggah ke e-Commerce juga dapat diiklankan di media sosial.

“Setelah berjualan online, saya tumbuh menjadi pedagang yang lebih cerdas. Sebelumnya, saya hanya fokus kepada produk. Sekarang, dengan adanya sistem upload foto barang, saya mulai memikirkan tampilan, packaging, dan kualitas foto produk-produk saya,” ucap Riski menambahkan.

Salah satu platform e-Commerce di Indonesia yang mewadahi perajin lokal untuk memasarkan produknya adalah Qlapa, situs jual beli online untuk produk handmade unik seperti kemeja batik, tenun, tas dan sepatu kulit, dompet, perhiasan, dekorasi rumah, dan produk buatan tangan lainnya.

Qlapa bahkan menyediakan panggung untuk produk lokal kreatif yang unik dan berkualitas, agar dapat menjangkau pembeli lokal dan internasional.

 

 


Memberdayakan Kreativitas Indonesia

Ilustrasi perajin lokal. Dok: qlapa.com

Benny Fajarai, founder dan CEO Qlapa, mengatakan bahwa Qlapa mengumpulkan perajin lokal yang berkualitas untuk mempertemukan mereka langsung dengan pembeli. Perajin pun bisa fokus pada produksi dan mempercayakan pemasaran serta sistem jual-beli pada Qlapa.

Alhasil, Qlapa menjadi salah satu e-Commerce terbesar Indonesia yang menjual 100 persen produk kerajinan tangan lokal.

“Qlapa dibangun dengan misi untuk memberdayakan kreativitas Indonesia, khususnya dalam sektor kerajinan tangan. Kami percaya akan kualitas dan daya saing produk kerajinan Indonesia. Melalui kurasi dan seleksi yang baik, Qlapa berusaha untuk menampilkan karya tangan terbaik dari pengrajin berbakat Indonesia,” kata Benny melanjutkan.

Benny menambahkan berkat kerja sama Qlapa dengan pengrajin, mereka bisa menciptakan pengalaman belanja positif seraya menumbuhkan kepercayaan masyarakat pada produk lokal.

“Karena pembeli dan penjual terhubung langsung, jalur distribusi menjadi lebih singkat dan kedua pihak akan mendapatkan nilai transaksi yang lebih baik,” ujarnya.

(Isk/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya