Liputan6.com, Jakarta - Bukan rahasia lagi, bahwa sebagai orang yang berkali-kali menduduki posisi miliarder terkaya di dunia, Bill Gates tidaklah lulus dari perguruan tinggi. Meski begitu, Gates memiliki beberapa nasihat penting untuk mereka yang berusia muda dan masih mengenyam pendidikan di bangku sekolah.
"Pilih teman dengan hati-hati dan hargai perbedaan," kata Gates menyampaikan dua potongan nasehatnya seperti dilansir dari CNBC, Kamis (6/9/2018).
Baca Juga
Advertisement
Bill Gates yang memutuskan untuk keluar dari Harvard merupakan pembelajar sejati dan dia yakin bahwa banyak orang harus serius belajar hingga lulus. Meskipun dirinya sendiri malah berhenti sekolah dan mendirikan Microsoft yang dimilikinya hingga kini.
"Meskipun saya keluar dari kampus dan beruntung mengejar sebuah karier di bidang software, tetap saja, mendapatkan gelar sarjana adalah jalan terpasti menuju sukses," seperti ditulis Gates dalam blognya pada 2015.
Dia menjelaskan, lulusan perguruan tinggi lebih mudah mencari pekerjaan, penghasilan yang lebih tinggi, bahkan sejumlah bukti menunjukkan, dapat hidup lebih panjang dibanding yang tidak lulus perguruan tinggi. Kuliah juga memberikan pelatihan dan kemampuan dalam menghadapi dunia kerja.
Berikut penjelasan atas dua nasihat singkatnya tersebut:
1. Perhatikan dengan siapa Anda bergaul
Bill Gates menyarankan agar Anda bergaul dengan orang-orang yang memberikan tantangan, mengajar Anda dan mendorong Anda menjadi lebih baik. Hal itu pula yang juga disarankan oleh Warren Buffett.
"Anda akan bertemu dan harus bergaul dengan banyak orang. Jadi sangat penting untuk bergaul dengan mereka yang lebih baik dengan Anda. Bergaullah dengan orang-orang yang Anda teladani," tutur Buffett saat berbicara bersama Gates di Columbia University 2017.
2. Hargai perbedaan kemampuan
Bill Gates pada tahun 1994 (Sumber: Business Insider)
Gates juga membahas tentang pentingnya mengenal dan menghargai perbedaan bakat dan kemampuan masing-masing orang. Hal itu juga pernah diungkapkannya dalam sebuah acara saat menerima pertanyaan dari rekannya sesama miliarder, Mark Zuckerberg.
"Saya sangat naif tentang perbedaan kemampuan. Saya pikir, jika seseorang memiliki kecerdasan yang tinggi maka dia mampu melakukan semua hal. Dan yang mengejutkan, ternyata saya membutuhkan banyak kemampuan dan menggabungkannya menjadi apa yang dibutuhkan," pungkasnya.
Advertisement