Liputan6.com, Jakarta - Kendaraan bermesin konvensional dianggap lebih bermasalah dibandingkan mobil modern seperti hybrid atau listrik. Hal-hal berisiko pada mobil konvesional mulai dari tabrakan, terbakar, hingga masalah emisi gas buang.
Namun begitu, mobil hybrid juga bisa saja mengalami masalah, khususnya dalam hal sistem kelistrikan. Setidaknya hal itu sedang menimpa pada merek mobil asal Jepang, Toyota Prius.
Baca Juga
Advertisement
Mobil
Seperti dilansir Carscoops, Jumat (7/9/2018), sekitar 192 ribu Toyota Prius yang diproduksi mulai 2016-2018 terdeteksi harus masuk daftar recall atau penarikan kembali terkait potensi terjadi arus pendek atau korsleting listrik yang disebabkan pada bagian lapisan kabel.
Untuk itu, pihak Toyota akan menghimbau agar para pemilik datang ke bengkel, agar dilakukan pemeriksaan bagian kabel terkait. Jika memang berpotensi, maka kabel akan diganti baru agar lebih terproteksi.
Apabila tak ada masalah, maka bengkel hanya akan tetap memberikan lapisan tambahan agar lebih terproteksi lagi.
Saksikan Juga Video Pilihan di Bawah Ini:
Selanjutnya
Meski muncul kabar recall, namun Toyota sendiri tidak menyebutkan apakah sempat terjadi masalah berupa adanya korban luka atau tidak.
Perlu dicatat, recall ini terjadi pada Toyota Prius yang diedarkan di pasar Amerika Serikat.
Penjualan Prius di negeri Paman Sam sendiri tergolong tinggi yaitu mencapai 65 ribu unit pada 2017 dan 99.000 unit di tahun 2016, serta 114.000 unit di tahun sebelumnya.
Advertisement