Liputan6.com, Mexico City - Kelompok investigator yang dibentuk oleh pemerintah Meksiko mengatakan pada Kamis, 6 September, bahwa mereka telah menemukan 166 tengkorak manusia di sebuah kuburan massal, yang tersembunyi di sebuah lokasi di wilayah Teluk Veracruz.
Otoritas setempat mengatakan kuburan massal itu sebagai yang terbesar yang pernah ditemukan di Meksiko.
Dikutip dari Time.com, Jumat (7/9/2018), Jaksa Negara Bagian Veracruz Jorge Winckler mengatakan bahwa untuk alasan keamanan, dia tidak akan mengungkapkan lokasi situs tersebut.
Ditambahkan Winckler, kartel narkoba Meksiko sering menggunakan lubang-lubang rahasia untuk membuang korban-korban yang dibunuhnya.
Baca Juga
Advertisement
Winckler mengatakan ratusan jasad itu dikubur setidaknya dua tahun lalu, dan tidak menutup kemungkinan akan mendapati temuan serupa di kemudian hari. Dia mengatakan para penyelidik telah menemukan 114 kartu identitas di lokasi kuburan massal, yang berisi sekitar 32 lubang.
Penyidik disebut turut menemukan pakaian, barang pribadi, dan bagian lain dari kerangka korban, tetapi pencarian difokuskan pada jumlah tengkorak, karena masing-masing diduga berhubungan dengan satu orang.
Veracruz adalah tempat pertempuran berdarah antara kartel narkoba Zetas dan Jalisco, yang disertai dengan gelombang penculikan dan pemerasan terhadap masyarakat sipil.
Dijelaskan Winckler, jaksa penuntut dari pengadilan Mekssiko menyebut penemuan tersebut berasal dari laporan seorang saksi, yang mengaku tahu ada ratusan orang dimakamkan di salah satu lokasi di Veracruz.
Winckler mengatakan jaksa penuntut menemukan lapangan setelah seorang saksi memberi tahu mereka bahwa "ratusan mayat" dikuburkan di sana.
Simak video pilihan berikut;
Keluarga Tidak Diberi Tahu
Penyelidik menggunakan pesawat tak berawak, probe, serta radar penembus tanah untuk menemukan lubang rahasia, dan mulai menggali sekitar sebulan yang lalu.
Winckler mengatakan kelompok kerabat orang hilang yang melakukan pencarian mandiri, sengaja tidak diundang berpartisipasi, dengan tujuan menjaga kerahasiaan.
Meski begitu, keluarga korban hilang akan diperlihatkan foto-foto barang yang ditemukan di lokasi terkait, dalam upaya untuk membantu mengidentifikasi jenazah.
Maria de Lourdes Rosales Calvo, yang telah mencari putranya Jonatten Celma Rosales sejak diculik bersama kekasihnya pada Juli 2013, mengatakan kabar tentang penemuan kuburan massal itu sebagai hal yang "memberi harapan".
Advertisement