Demi Warga Jabar Bahagia, Ridwan Kamil Minta Bantuan Psikolog

Ridwan Kamil mengklaim tingkat kebahagian warga Bandung yang mendekati 100 persen itu bisa juga dicapai di tingkat Jawa Barat.

oleh Arie Nugraha diperbarui 07 Sep 2018, 16:02 WIB
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil memberi penjelasan soal insiden tertabrak pengendara bermotor

Liputan6.com, Bandung - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta bantuan kelompok psikolog yang tergabung dalam Himpunan Psikolog Indonesia (Himpsi). Permintaan itu dilayangkan Kamil, karena menginginkan indeks kebahagiaan warganya meningkat.

Saat ini, indeks kebahagiaan warga Jawa Barat berada di peringkat 29 dari 34 provinsi di Indonesia. Pria yang akrab disapa Emil itu optimistis indeks kebahagian warga provinsi yang dipimpinnya meningkat, berdasarkan pengalamannya selama lima tahun menjadi Wali Kota Bandung.

"Warga Kota Bandung mendekati angka 100 persen yang merasakan bahagia tinggal di Kota Bandung. Hal itu dikarenakan jajaran Pemkot Bandung melakukan berbagai inovasi," kata Emil saat membuka Kongres XIII Himpsi, Bandung, Jumat (7/9/2018).

Ia menyebut inovasi yang diluncurkannya seperti peningkatan penyediaan ruang publik seperti taman, interaksi di media sosial, menemui warga tidak mampu, serta berbagai program lainnya. Inovasi-inovasi tersebut, sambung dia, akan diperluas penerapannya dengan tetap memanfaatkan potensi inovasi yang ada di setiap daerah.

Secara umum, sambung dia, teknis yang digunakannya agar warga Jawa Barat bahagia, tetap menggunakan rumusan di Kota Bandung. Di antaranya mengadakan interaksi sosial, ruang publik, ruang silaturahmi, bertemu warga-warga tidak mampu, dan Kendaraan Konseling Silih Asih (Kekasih Juara).

"Khusus untuk program Kekasih Juara atau Kendaraan Konseling Silih Asih, program itu sangat cocok diterapkan di beberapa daerah di Jawa Barat. Program itu merupakan pelayanan di mana warga bisa melakukan curhat atau konsultasi berbagai masalah dirinya kepada psikolog hingga ustaz," ujarnya.

Salah satu alasan digunakannya program Kekasih Juara, kata Emil, adalah tingkat stres yang dialami warga. Bila warga Kota Bandung membutuhkan, ia menyebut daerah urban lain, seperti Depok dan Bekasi, yang memiliki tingkat stres lebih tinggi juga akan memerlukannya.

Dengan bantuan dari kelompok psikolog, ia mengungkapkan sebagai kepala daerah dapat memahami kebutuhan lain agar warga bahagia, selain membangun infrastuktur. Diantaranya memperbaiki kesehatan jiwa yang paling utama.

"Mungkin ada teori-teori baru dari psikolog yang harus pemimpin pahami. Makanya, saya minta masukannya," katanya.

Ia mengaku berbagai program untuk peningkatan indeks kebahagiaan itu sudah dianggarkan dalam APBD Jawa Barat 2019. Sehingga, tahun depan berbagai program gagasannya sudah bisa dilaksanakan.

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya