Makassar - Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Nurdin Abdullah menegaskan tak segan memberi sanksi berat kepada anak buahnya yang bandel. Tak main-main, pejabat Pemprov Sulsel yang tidak taat aturan bisa masuk kotak alias non-job.
"Yang keluar rule of the game-nya, misalnya tiga kali tidak terima telepon, langsung non-job. Gitu kan. Jadi, handphone itu simpan di bawah bantal. Handphone saya tidak pernah mati," kata Nurdin, usai penyambutannya sebagai Gubernur baru, di rumah jabatan (rujab), Jalan Jenderal Sudirman, Makassar, Kamis, 6 September 2018.
Nurdin menegaskan, definisi pejabat adalah mereka yang berani bertanggungjawab dalam mengemban tugas untuk melayani masyarakat. Metode itu telah diterapkan Nurdin saat dirinya menjabat sebagai Bupati Bantaeng selama dua periode.
Baca Juga
Advertisement
Metode itu efektif agar roda pemerintahan berjalan bersih, jujur dan bertanggungjawab. Bisa berjalan selaras dengan keinginan masyarakat, khususnya dalam kelanjutan pembangunan di Sulsel.
"Kalau kebiasaan saya di Bantaeng, kami assessment. Dan gaya kepemimpinan itu berbeda-beda. Saya di Bantaeng itu alhamdulillah bisa. Tapi jangan lupa, jangan pura-pura loyal, karena saya tahu kalau ada yang pura-pura," katanya.
Gubernur Sulsel memahami betul program unggulan yang dijanjikan selama proses Pilkada lalu akan berjalan maksimal apabila ditopang oleh birokrasi yang melayani, berintegritas, bermoral, dan bisa seirama.
Baca berita menarik JawaPos.com lainnya di sini.
Saksikan video pilihan berikut ini: