PM Malaysia: Saya Tak Puas dengan Kinerja Semua Menteri Kabinet...

Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohammad mengaku tidak puas dengan kinerja seluruh menteri di kabinet pemerintahannya.

oleh Happy Ferdian Syah Utomo diperbarui 08 Sep 2018, 09:30 WIB
Perdana Menteri baru Malaysia Mahathir Mohamad (tengah) berpidato saat pertemuan bulanan pertamanya sebagai perdana menteri di Putrajaya, Malaysia (21/5). (AP/Vincent Thian)

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad mengatakan pada hari Jumat, bahwa dia tidak puas dengan pencapaian dan kinerja para menteri kabinet, mengingat mereka ditunjuk atas portofolio masing-masing di pemerintahan baru.

"Saya belum puas. Kalau bisa, saya mau (sesuatu yang sudah diarahkan) untuk diselesaikan kemarin, tidak hari ini," kata ketua Pakatan Harapan itu.

Dikutip dari Channel News Asia pada Jumat (7/9/2018), PM Mahathir berbicara setelah memimpin pertemuan Dewan Kepresidenan Pakatan Harapan di Menara Yayasan Selangor.

Hadir dalam kesempatan yang sama, presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR) dan Wakil Perdana Menteri Wan Azizah Wan Ismail, Presiden AMANAH Mohamad Sabu, Sekretaris Partai Aksi Demokratis, Lim Guan Eng dan Parti Pribumi Bersatu Malaysia (BERSATU), dan Menteri Pemuda Syed Saddiq Abdul Rahman.

Pemimpin Malaysia yang kerap disapa Dr M itu mencerca tindakan beberapa pejabat pemerintah, karena menunda keputusan sampai mereka harus dipindahkan ke departemen lain.

"Karena alasan tertentu, kami tidak dapat memenuhi 100 persen dari janji kami. Kerusakan dalam pemerintahan jauh lebih buruk karena beberapa orang menunda menerapkan keputusan yang telah dibuat," ujar Dr M.

Perdana menteri berusia 95 tahun itu juga membantah tuduhan bahwa pemerintah Malaysia gagal mengambil tindakan terhadap kelompok pemimpin sebelumnya, yang diketahui telah melakukan tindak pidana.

"Beberapa orang berpikir bahwa pemerintah tidak mengambil tindakan tegas terhadap para pemimpin sebelumnya yang terlibat dalam kejahatan. Saya ingin mengklarifikasi bahwa kami mematuhi hukum, sehingga pemerintah membutuhkan bukti kuat sebelum membawa mereka ke pengadilan," jelas PM Mahathir.

 

Simak video pilihan berikut: 

 


Fokus Pada Kasus dengan Bukti Kuat

Bendera Malaysia (iStockphoto via Google Images)

Mahathir menambahkan bahwa pemerintah berfokus pada kasus-kasus dengan bukti kuat. yang akan dapat menghasilkan fakta ketika dibawa ke pengadilan.

"Kami berfokus pada kasus-kasus besar yang membutuhkan bukti kuat, tetapi juga turut mengusut kasus-kasus lebih kecil yang melibatkan para pemimpin lain dalam pemerintahan lama," katanya.

Dalam perkembangan lain terkait dengan kasus pengadilan, yang melibatkan mantan perdana mesegera.

Dr M mengatakan bahwa penyelidikan yang melibatkan kasus Najib memakan waktu lama, karena kurangnya kerjasama dari orang-orang yang mengetahui fakta-fakta kasus tersebut.

"Kadang-kadang kita tidak mendapatkan kerja sama penuh dari orang-orang yang tahu fakta, dan kadang-kadang sulit mendapatkan dokumen untuk mendukung tuduhan yang dibuat," katanya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya