Liputan6.com, Banyumas - Jumat, 7 September 2018, adalah hari ketujuh sejak hilangnya guru cantik asal Desa Cikakak, Kecamatan Wangon, Banyumas, Jawa Tengah, Sabtu, 1 September 2018. Tetapi, hingga saat ini keberadaannya belum diketahui.
Nama guru pendidikan agama Islam (PAI) ini, Rahmawati Nur Aziz. Usianya masih 23 tahun. Ia merupakan guru wiyata bakti di SD Negeri Kalipetung Kecamatan Wangon, Banyumas.
Ada dugaan, Rahmawati menghilang bersama dengan teman lelaki yang dikenalnya lewat Facebook, Bagus DA. Di Facebook, Bagus mengaku berprofesi sebagai dokter.
Peristiwa hilangnya guru cantik itu sudah dilaporkan oleh keluarga dan sekolah kepada Kepolisian Sektor Wangon. Hanya saja, sejauh ini, polisi belum membeberkan sejauh apa perkembangan pencarian.
Baca Juga
Advertisement
Kepala Dinas Pendidikan Banyumas, Purwadi Santosa menerangkan, Rahmawati hilang sejak Sabtu lalu. Ia langsung memperoleh laporan dari UPK Wangon.
Dalam laporan singkat tentang hilangnya Rahmawati, disebut bahwa sekitar pukul 12.00 WIB, Rahmawati meminta izin kepada kepala sekolah untuk sebuah keperluan. Lantas, ia berpamitan kepada salah satu guru akan pergi ke Purwokerto.
Kepergian Rahmawati pun membuat keluarga cemas. Pasalnya, hingga Sabtu malam, Rahmawati belum pulang.
Bahkan, sore harinya, ibunda Rahmawati pun sempat menyambangi rumah salah satu guru SD Negeri Kalipetung untuk mencari informasi. Akhirnya, keluarga pun melaporkan kasus hilangnya guru cantik ini ke Polsek Wangon, Banyumas.
"Kepala UPK, kepala sekolah dan guru guru SDN Kalipetung berkunjung ke rumah korban," kata Purwadi saat dihubungi Liputan6.com, Jumat, 7 September 2018.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Perkembangan Pencarian
Purwadi menerangkan, berdasar keterangan keluarga, diduga kuat Rahmawati pergi dengan teman lelaki yang dikenalnya lewat Facebook. Bahkan, diduga Bagus menggunakan cara tak wajar untuk memengaruhi Rahmawati.
Buktinya, sebelum menghilang, Rahmawati sempat mentransfer uang sekitar Rp 7 juta kepada Bagus. Bagus pun sempat bertandang ke rumah dan bertemu dengan orangtua Rahmawati.
Tetapi, Purwadi menepis informasi bahwa Rahmawati menggelapkan uang sekolah. Dia menyebut uang yang ditransfer Rahmawati berasal dari uang pribadi atau lainnya.
Menurut dia, kalaupun Rahmawati sempat menggunakan uang sekolah, jumlahnya tak banyak. Sebab, ia bukan lah bendahara. Ia hanya membantu tugas bendahara sekolah.
"Nggak ada. Bukan uang sekolah. Tidak ada laporan soal itu. Mungkin ya ada yang dipakai, mungkin. Tapi tidak banyak," dia mengungkapkan.
Hingga saat ini, Purwadi mengaku belum memperoleh laporan perkembangan proses pencarian. Yang jelas, guru ini masih belum ditemukan.
Dia berharap peristiwa hilangnya Rahmawati bisa menjadi pelajaran bagi masyarakat, agar menggunakan media sosial secara bijak. Ia juga meminta agar warga tak serta-merta percaya kepada orang yang baru dikenal.
Pantauan Liputan6.com di akun Rakhawati Nur Aziz (Ameh), sejumlah rekan menandai akun guru perempuan ini sejak ia diinformasikan hilang. Namun, tak sekali pun Rahmawati membalas.
Hingga berita ini diturunkan, kepolisian Banyumas juga belum memberikan keterangan resmi terkait hilangnya guru PAI SD lulusan Fakultas Tarbiyah Intitut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto ini.
Advertisement