Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon, menanggapi penunjukan Erick Thohir sebagai Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan capres-cawapres Jokowi-Ma'ruf. Menurut dia, tak masalah siapa pun yang ditunjuk Jokowi. Hanya saja ia menilai Erick tak terlalu bahagia dengan penunjukan itu.
"Itu sah-sah saja walaupun saya dengar dia sebenarnya tidak terlalu happy. Mungkin capek atau apa gitu ya. Itu yang saya dengar. Jadi, agak setengah memaksa juga katanya," kata Fadli di Jalan Kertanegara Nomor IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (7/9) malam.
Advertisement
Erick Thohir merupakan Ketua INASGOC yang menjadi penyelenggara Asian Games 2018. Fadli pun menuding penyelenggaraan Asian Games pertengahan Agustus lalu sebagai ajang Jokowi menaikkan citranya.
"Kalau itu memang dibikin pencitraan ya. Kalau enggak, enggak mungkin ada stuntman," ujarnya.
Namun, menurut dia, penunjukan Erick Thohir tak ada kaitannya dengan penyelenggaraan Asian Games. Erick dipilih karena mewakili sosok anak muda.
"Erick Thohir bagus, baik, apalagi dia sahabat sama Pak Sandiaga Uno. Mudah-mudahan menguntungkan," ujarnya. Kendati ia memuji Erick ahli di dunia bisnis, menurut dia belum tentu ahli di bidang politik.
Saksikan video menarik berikut ini:
Bukan Pemain Utama
Wakil Ketua DPR ini mengatakan pertarungan terjadi antara capres dan cawapres, sementara TKN atau tim sukses hanya pendukung, bukan pemain utama. Karena itu menurut dia penunjukan Erick Thohir oleh kubu Jokowi tak akan mengubah peta pemenangan di kubu Prabowo-Sandi.
"Tim sukses ini cuma supporting, bukan pemain. Ini cuma penyedia satu usaha untuk mendorong ini. Yang bertanding bukan tim sukses, yang bertanding kandidat," jelasnya.
"Kita sudah firm-lah dengan yang ada. Nama-namanya sudah masuk nanti kombinasi-lah. Ada orang muda, ada emak-emak, macam-macamlah," katanya.
Fadli menambahkan, pemilihan Ketua TKN tak berpengaruh terhadap kemenangan pasangan calon. Menurut dia, pemilih tak melihat sosok tim kampanye melainkan visi misi pasangan calon.
"Enggak bakal pengaruh mau siapa pun. Enggak ada pengaruhnya. Orang nanti akan lihat siapa (calon) presidennya, siapa calon wakilnya," jelasnya.
"Yang atur strategi (pemenangan) kan pakai otak, bukan dilihat fisiknya (tim sukses)," pungkasnya.
Reporter: Hari Ariyanti
Advertisement