Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan bahwa kepemimpinan yang baik harus belajar dari guru-guru pendidikan anak usia dini (PAUD).
Anies Baswedan memuji guru-guru PAUD atas perjuangannya mendidik anak-anak dengan cara yang menarik, meski fasilitasnya terbatas. Ia menyadari betapa sulitnya mendidik anak-anak usia dini.
Advertisement
"Kalau (guru) tidak menarik ditinggal (anak PAUD), dan cuek aja mereka," kata Anies di Hotel Grand Cempaka, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Jumat (7/9/2018).
Menurutnya, perjuangan guru PAUD harus didasarkan pada fondasi semangat kerja yang menentukan wajib belajar ke depannya.
"Saya harap semangat perjuangan ini dijaga terus, dihidupkan terus, jangan sampai turun," harapnya.
Anies menilai pekerjaan sebagai guru PAUD adalah pekerjaan yang mulia yang tidak bisa dikonversikan ke dalam rupiah. "Kalau dikonversikan, nanti nilainya turun," ujarnya lagi.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini menyadari guru-guru PAUD masih sering dipandang sebelah mata. Bahkan, belum ada undang-undang yang mengatur tentang hal ini.
Anies menjanjikan anggaran yang sepadan untuk mensejahterakan guru-guru PAUD.
"Anggaran PAUD harus lebih besar," kata Anies Baswedan.
Saksikan video menarik berikut ini:
PAUD Percontohan
Anies mengaku tidak ingin menjadi pemerintah yang merasa paling tahu tentang kebutuhan rakyat karena rakyatlah yang mengetahui kondisi lapangan. Maka dari itu ia akan melakukan musyawarah dengan dinas pendidikan dan juga HIMPAUDI selaku organisasi yang menaungi guru-guru PAUD untuk membahas anggaran untuk PAUD.
Ia beranggapan tantangan pendidikan saat ini adalah siswanya yang berasal dari abad 21, pendidiknya berasal dari abad 20, dan peralatan sekolah yang berasal dari abad 19. Bahkan menurutnya masih banyak guru yang belum bisa menggunakan alat untuk mengajar dengan baik.
"Gurunya harus memiliki karakter anak abad 21. Sebagai pendidik paling dini, harus paling cepat untuk beradaptasi," anjurnya.
Ke depannya, Anies berharap PAUD DKI Jakarta bisa menjadi contoh bagi PAUD-PAUD lain di Indonesia. Bahkan ia juga ingin adanya kompetisi sehat antar-PAUD di Indonesia.
"(Tujuannya) saling melampaui, bukan mengalahkan," jelas Anies. (Melissa Octavianti).
Advertisement